Ciri-Ciri Lansia
Muyassaroh lantas memaparkan ciri-ciri lansia.
Pertama, lansia merupakan periode kemunduran secara fisik (kemampuan motoris)
“Kalau sudah 60 tahun ke atas banyak dihinggapi pernyakit B, yaitu botak, bogang, buyuten, bingung, budeg, burem, dan bungkuk,” selorohnya diikuti tawa peserta.
Ia melanjutkan, “Kedua, kepekaan psikis lebih sensitif. Mudah emosi dan mudah tersinggung. Ketiga, penyesuaian diri dengan sosial (mulai ketergantungan). Dan keempat, perubahan kondisi mental (perubahan kognitif),” jelasnya.
Muyassaroh kemudian menjelaskan bagaimana cara memuliakan lansia. Ia pun menyitir sebuah ayat:
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
‘Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.’ (Q.S. luqman ayat 14).
ليس منا من لم يرحم صغيرنا،ويوقّر كبيرنا
‘Bukan termasuk dari golongan kami orang yang tidak menyayangi anak kecil kami dan tidak menghormati orang tua (orang dewasa) kami’” (HR. At Tirmidzi)
Ia juga mengingatkan kepada para peserta agar memberikan pendampingan spiritual kepada orang tua yang sudah lansia.
Selanjutnya, Muyassaroh menjabarkan kata ‘bahagia’ yang menurutnya merupakan akronim yang bermakna untuk para lansia.
“Bahagia itu, berat badan dikurangi, atur makanan seimbang, hindari risiko penyakit, agar merasa berguna, gerak badan selalu, iman takwa ditingkatkan, dan awasi kesehatan/periksa,” paparnya.
Di waktu pemaparan materi yang singkat itu, ia melanjutkan tips menjadi lansia bahagia adalah dengan menggunakan BPJS, yang merupakan sebuah singkatan.
“Gunakan BPJS, yaitu B: berolahraga secara rutin, P: perbanyak ibadah, shadaqah dan silaturahim, J: jaga makanan, ucapan dan hati, dan S: selalu bersyukur atas karunia Allah,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni