PWMU.CO– Peradaban baru akan muncul ketika banyak berkembang tempat-tempat islamisasi, masjid, pesantren, rumah sakit dan pendidikan islam.
Demikian disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir di Tabligh Akbar Semarak Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Mojokerto di pendapa Pemkab, Sabtu (22/10/2022).
Haedar Nashir mengatakan, tempat-tempat islamisasi itu melahirkan pemikiran terhadap manusia yang intelektual dan nilai keislaman secara spiritual.
Dia lalu mengutip al-Quran surat Ali Imran : 140
وَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِۚ
Dan masa kejayaan dan kehancuran itu, Kami pergilirkan di antara manusia supaya mereka mendapat pelajaran
“Maka Muhammadiyah belajar dari hal itu, bagaimana supaya kita bisa menjadi pilihan dan contoh dalam kiprah perjuangan yang sudah dicontohkan oleh tokoh tokoh kita,” kata Haedar.
Muhammadiyah, sambung dia, juga belajar dari Sirah Nabawiyah, yakni memajukan umat bangsa dan semesta yang melahirkan generasi perjuangan bangsa sehingga akan tampak Islam yang berkemajuan, khususnya di Mojokerto ini.
Dia menceritakan, dakwah Muhammadiyah di berbagai tempat, salah satunya daerah Papua yang dulu belum tersentuh dengan nilai- nilai Islam. Namun kini sudah menjadi pendidikan bagi masyarakat Papua dengan berdirinya Universitas Muhammadiyah Jayapura dan Sorong.
Juga di NTT, yang dulu kalau pergi ke sekolah harus nyebrang sungai, dengaj jalanan terjal, namun sekarang Muhammadiyah sudah mampu memberikan kontribusi pendidikan dari PAUD sampai SMA. Bahkan sudah diresmikan Universitas Muhammadiyah Kupang.
Menurut Haedar, Islam yang berkemajuan adalah yang senantiasa membawa manfaat untuk umat, menggapai ajaran dan nilai keislaman dengan perjuangan dan pengorbanan dan memberi kemaslahatan umat dengan amal usaha yang kita miliki.
Sejarah juga membuktikan, melalui perjuangan Nabi Muhammad yang telah mengubah Islam Jahiliah ke Islam yang Berkemajuan yakni islam Madinah al Munawwaroh.
Dalam masa kegelapan, peradaban bangsa yang awalnya tidak kenal dengan Islam, memiliki corak pikir negatif terhadap Islam namun dari perjuangan Nabi Muhammad melahirkan peradaban Islam yang mayoritas.
Pesan Dakwah
Di akhir tausiyah peradaban baru ini, Haedar Nashir memberikan arahan agar Mojokerto ini semakin eksis dalam kiprah perjuangan Muhammadiyah dengan melakukan, pertama, hadirkan nilai dan ajaran Islam untuk masyarakat Mojokerto yang maju, dengan memberi kontribusi layanan terhadap masyarakat dan kemajuan amal usaha yang sudah dimilikinya.
Kedua, terus meningkatkan amal usaha Muhammadiyah. Jangan sampai hanya klinik yang dimilikinya tetapi tahun depan sudah harus memiliki rumah sakit, bahkan perguruan tinggi.
Ketiga, kerja sama antar pemerintah, tokoh Islam, ulama dan masyarakat untuk bersama-sama menguatkan ukhuwah islamiyah
Keempat, harus bersama sama membangun dan memiliki rasa saling menolong supaya amal usaha Muhammadiyah di Mojokerto. Semakin baik dan bermanfaat untuk masyarakat.
Karena Allah sudah berfirman;
اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. (Al Isra: 7)
Dalam kesempatan ini, Haedar juga menandatangani beberapa prasasti dari Amal Usaha Muhammadiyah di Mojokerto; yakni Surya Mart, Beberapa masjid di kecamatan dan Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Mojokerto.
Tabligh Akbar ditutup dengan penyerahan hadiah atas prestasi lomba yang diadakan beberapa pekan lalu. Juga memberikan santunan bagi anak yatim yang sudah ditinggal wafat orang tua nya yang terkena virus Covid 19 tahun lalu.
Penulis Muhammad Iqbal Rahman Editor Sugeng Purwanto