Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin meresmikan berdirinya Pesantren Internasional Dea Malela di Dusun Pamangong, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (9/2). Selain sebagai pendiri, Din juga akan menjadi pengasuh di pesantren tersebut.
Din mengungkapkan pembangunan Pesantren Internasional Dea Malela sudah cukup lama didambakannya. “Ini adalah cita-cita besar, pesantren modern bertaraf internasional. Kita harapkan pesantren ini bisa menjadi sekolah unggul di dunia,” ucapnya pada Republika,Selasa (9/2).
Pesantren yang telah dibangun sejak tahun lalu tersebut, tengah menyiapkan beberapa fasilitas seperti asrama, masjid, perpustakaan dan lainnya. Semuanya, kata Din, akan didirikan dengan ciri dan nuansa kemodernan.
Seirama dengan tujuan pembangunannya, pada masa pendaftaran nanti, para murid yang akan menimba ilmu di Pesantren Internasional Dea Malela harus mengikuti tes dan ujian masuk. “Seleksi (murid) akan meliputi tes tertulis dan lisan,” jelas Din.
Kendati membangun lembaga pendidikan bercorak Islam, namun Pesantren Dea Malela, kata Din, juga akan menampung murid-murid non Muslim. “Kita menerima murid dari mana saja. Asal lulus ujian masuk dan mampu mengikuti kegiatan belajar mengajar,” tuturnya.
Ia menerangkan, Pesantren Internasional Dea Malela dibuat khusus untuk siswa-siswi sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Pendafataran murid, kata dia, akan dilakukan pada Maret mendatang. Sedangkan kegiatan belajar mengajar, dilaksanakan pada Juni 2016.
Pada acara peresmian, kata Din, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan datang berkunjung. Namun karena terkendala cuaca, Din hanya didampingi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.