Dag-dig-dug Berlomba dengan Santri
Mereka sempat deg-degan karena berlomba dengan para santri madrasah Nahdliyin. Amirah–sapaan akrab siswa kelas VI Jupiter–sempat khawatir tidak bisa atau lupa saat menjawab. Begitu pula kedua rekannya, Qarsafah dan Kafhaya, yang tak kalah heboh mempersiapkan diri.
Erny dan rekannya, Nurul Fitriyah SPdI, yang ikut mendampingi pun terus menenangkan dan memotivasi mereka. Kata Erny, ketiganya tampak semakin tenang dan percaya diri ketika ada proses memperkenalkan diri dan asal lembaga sebelum benar-benar menjawab soal dalam amplop itu. “Saya juga ikut deredeg, hehehe,” ungkapnya.
Lain halnya dengan Fitri, sapaan akrab sang pembina. Dia deg-degan karena lombanya mulai agak siang. “Waktu anak-anak mulai lemas, jadi perasaan saya deg-deg, haru, dan bahagia. Saya tidak menyangka anak-anak bisa melewati babak penyisihan dan lolos di babak final,” terangnya.
Bahkan, lanjutnya, di babak final itu dia sungguh-sungguh merasakan lebih mendebarkan lagi dengan sistem pertanyaan rebutan. “Alhamdulillah anak-anak terlihat enjoy dan sedikit demi sedikit mengumpulkan poin,” imbuhnya.
Fitri membina Qarsafah, Kafhaya, dan Amirah selama sepekan, mulai Senin (17/10/2022). Dia bersyukur para siswa semangat mengerjakan soal yang dia berikan. “Panitia menginfokan materi secara jelas pada tanggal 20 Oktober, jadi persiapan anak-anak bisa dibilang mendadak,” ungkap Fitri.
Dia semakin lega saat ketiganya optimis mengikuti lomba. “Mereka selalu berdoa dan meminta doa kepada kedua orang tua,” tambah guru yang baru bergabung di sekolah penggerak tahap I itu. (*)