Memberdayakan Kepala Sekolah Purnatugas
Percepatan juga dapat dilakukan dengan pengiriman kepala sekolah, guru atau karyawan sekolah Muhammadiyah yang besar ke sekolah Muhammadiyah yang kecil. Program ini dapat berlangsung minimal satu pekan. Sifatnya lintas cabang, lintas daerah, lintas wilayah, bahkan lintas negara. Diprioritaskan pada sekolah Muhammadiyah yang berada pada daerah 3T (terluar, tertinggal, dan terdalam). Biaya dalam program ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab sekolah Muhammadiyah yang besar.
Selain hal tersebut, strategi cepat membesarkan sekolah Muhammadiyah dapat dilakukan dengan menugaskan kepala sekolah unggul dan hebat yang purnatugas. Mereka sudah terbukti sukses dalam membesarkan sekolah, memiliki kapasitas dalam manejerial, memiliki kompetensi dalam tata kelola sekolah, memiliki akses dan jejaring yang luas.
Sangat disayangkan bila potensi dan power besar kepala sekolah purnatugas tersebut masuk “kotak” setelah tidak lagi menjabat. Agar gagah, skema pembiayaan untuk mereka menjadi tanggung jawab sekolah asal dan atau dari persyarikatan.
Dalam hal kesejahteraan guru dan karyawan, terjadi ketimpangan yang tajam. Pada sekolah Muhammadiyah yang besar kesejahteraan guru dan karyawannya terjamin, bahkan pada sekolah Muhammadiyah tertentu melebihi dari kesejahteraan ASN. Sebaliknya pada sekolah Muhammadiyah yang kecil, gaji yang mereka terima berkisar di angka ratusan ribu bahkan puluhan ribu. Itupun kadang gajian dan kadang pula tidak gajian.
Baca sambungan di halaman 3: Dana Abadi