PWMU.CO – Dua Tips Mendapatkan Keajaiban Hidup. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Gresik yang bekerja sama dengan Komunitas Gresik Hijrah (Gresh) atau Komunitas Dakwah Pemuda Gresik mengadakan Kajian Pergerakan Dakwah Milenial dengan tema Keajaiban di Negara Indonesia, Sabtu (22/10/22).
Bertempat di Masjid Faqih Oesman Universitad Muhammadiyah Gresik (UMG), Ketua Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman PC IMM Gresik Shobahul Kirom mengatakan kajian ini bertujuan untuk mengenalkan kepada mahasiswa atau pemuda, terutama ke kader-kader IMM Gresik bahwa kajian itu menyenangkan.
“Kami berharap dengan mengikuti kegiatan ini, peserta bisa mengambil ilmu dari materi keislaman yang diberikan. Dengan begitu mereka mampu kader Muhammadiyah yang jempolan,” ungkap Kirom, sapaan akrabnya.
Keajaiban dalam Hidup
Dalam kesempatan yang sama, narasumber Yosi Al Muzzani menjelaskan tentang tips untuk mendapatkan Miracle atau keajaiban dalam hidup.
“Ciri orang yang selalu mendapatkan keajaiban dalam hidupnya yakni menjadikan Allah sebagai pusat dalam hidupnya,” ujar Dai Nasional dan penulis buku ini.
Yosi, sapaan akrabnya, memaparkan untuk menjadikan Allah sebagai pusat dalam hidupnya ada 3 cara yang harus dilakukan. Pertama tidak ada yang lebih penting dari pada Allah, kedua selalu memikirkan Allah, dan ketiga adalah orang yang bahagianya, senangnya, dan hepinya itu ketika dekat dan ingat kepada Allah.
“Untuk meraih dan menikmati miracle cukup pahami dua hal ini. Pertama kenikmayan yang the best, yang best seller, itu cukuplah Islam. Kedua kesibukan yang best seller yakni takwa,” tambah Founder Klinik Nikah Indonesia.
Ini, tegasnya, dengan 2 hal ini maka dalam diri kita akan muncul keajaiban dalam hidup kita.
Kajian yang berdurasi satu jam dua puluh menitan ini, memiliki rangkaian yakni dimulai dari shalat isya berjamaah. Kajian Kolaborasi yang diadakan IMM Gresik ini didukung oleh berbagai pihak, antara lain yakni Lazismu Gresik, UMG, Himapreneur, dan Takmir Masjid Faqih Oesman UMG. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.