PWMU.CO – Program dokter kecil (Dokcil) SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya yang telah berjalan sejak 16 tahun itu tetap disambut antusias oleh siswa dan orangtua siswa. Siswa kelas 4 dan 5 SD Teladan Nasional ini pun dengan gembira mengikuti rangkaian Diklat Dokcil, di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya, Rabu (8/3) kemarin.
Sebanyak 80 siswa benar-benar serius mendalami setiap proses pelayanan kesehatan untuk dijadikan bekal dan pengetahuannya sebagai duta Dokcil sekolah tahun ajaran 2016/2017.
(Baca: Keren, Lukisan Guru SD Muhammadiyah Mejeng di Galeri Nasional)
Rombongan Dokcil Mudipat yang dikomandani langsung oleh Kepala SDM 4 Pucang Edy Susanto MPd diajak belajar langsung di Poli THT dan Poli Mata, di lantai 2 RS Husada. Setelahnya, rombongan diterima langsung oleh Chairman RS Husada Utama Prof Haryadi dan CEO RS Husada Utama dr H Dodo Anondo MPH beserta jajarannya, di Aula Husada Utama lantai 6.
”Terima kasih kami sampaikan kepada pimpinan RS Husada Utama, atas kebaikannya telah menerima anak-anak kami di rumah sakit serasa hotel ini,” ucap Ustad Edy pada pidato pembukaan acara.
Edy pun berharap kepada para dokter dan tim Diklat Husada Utama untuk dapat menularkan ilmu kesehatan kepada para Dokcil Mudipat. Sehingga ilmu yang diberikan Husada Utama dapat berguna bagi anak didiknya.
”Anak-anak kami ini bercita-cita sama dengan Bapak/Ibu sekalian, yakni menjadi dokter unggul. Saya yakin anak-anak ini akan menetas. Amin,” ujarnya.
(Baca: Dahsyatnya School Art Festival di Sekolah Muhammadiyah yang Pernah Nyaris tanpa Murid Ini)
Sedangkan kepada para Dokcil, Edy berpesan agar para Dokcil tidak banyak bermain sehingga bisa belajar banyak saat diklat, dari awal hingga akhir. ”Di sini kita semua belajar untuk jadi yang berguna di bidang kesehatan. Maka dari itu Dokcil harus tegas, jangan cengengesan. Saya bangga pada kalian. Dengan menggunakan seragam dokter cilik. Bismillah, semoga kalian menjadi dokter yang handal kemudian hari. Amin,” Edy mendo’akan.
Sementara itu dr H Dodo Anondo mengapresiasi kegiatan Dokcil Mudipat. Menurutnya, Dokcil ini keren dan harus diniati dengan betul. Sehingga tercapai cita-citanya. Dia pun lantas langsung melempar pertanyaan kepada para peserta. “Senang apa tidak jadi dokter?” tanyanya. Peserta pun serempak menjawab: “Senang” Lalu dr Dodo bertanya alasannya kenapa senang? Peserta menjawab lagi dengan lebih kompak “Karena ingin membantu menyehatkan dan menyembukan orang lain”
Usai, seremonial pembukaan, acara pun dilanjutkan dengan materi bertema ‘Pertolongan Pertama’. dr Dyanti sebagai narasumber membahasa seputar demam, pingsan, mimisan, dan cara mencegah atau menanganinya.
”Saya senang dengan RS Husada Utama ini kan kelas internasional, ini memang rumah sakit keren,” kesan Kayla, salah seorang peserta Dokcil. (mly/aan)