Dikelola Cucu
Ia menambahkan, di toko yang kini masih dikelola oleh Suhartini, cucu Tjioe Boen Lay, pendiri toko, siswa diajak mengamati cara memasak pudak. Mulai cara membentuk ope, pelepah daun pinang yang dijadikan pembungkus, hingga penggilingan tepung, pengolahan santan, dan pencampuran bahan sesuai resep yang turun-temurun.
“Anak-anak juga mencoba mengisi ope dengan adonan kue, sekaligus memasukkannya ke dalam dandang pengukus,” imbuhnya.
Kunjungan ini terasa berkesan bagi para siswa. Hampir seluruhnya baru kali ini tahu proses membuat pudak. Tidak sedikit yang ingin mencicipi pudak yang telah matang dan masih hangat.
Ada pula siswa yang menganggap proses membuat pudak tidak rumit. Bahkan, tertantang untuk mencoba sendiri setelah melihat beberapa alat yang dipakai ia miliki di rumah.
Ketua Pelaksana Outdoor Leraning Kelas I, Kiki Rizki Amaliyah SPd, menuturkan kunjungan ini merupakan implementasi Kurikulum Merdeka. Di dalam penerapan kurikulum ini ada tahap kontekstualisasi masalah dengan lingkungan terdekat.
“Apalagi lokasi toko pudak ini tidak jauh dengan sekolah. Dengan begitu, tema kearifan lokal yang kami angkat terasa lebih mengena terhadap pengembangan wawasan para siswa,” tandasnya.(*)
Editor Mohammad Nurfatoni