Tak Murni Gangguang Jin
Menurut alumnus Pondok Pesantren Moderan Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur, yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, ini pasien yang ketika diruqyah reaksinya monoton, itu tidak murni gangguan jin.
“Kalau cuma teriak-teriak tok, kalau sudah seperti itu, sadari, tenang, tenangkan, kasih minum, kalau perlu tinggal sebentar, supaya dia punya waktu untuk mengendalikan dirinya,” terangnya.
Dia kemudian mengkisahkan, “Pernah ada seorang ibu, baru wawancara, di program kami yang judulnya Kisah Kita. Baru wawancara udah reaksi, tatapan kosong, tangannya gerak-gerak, sepanjang wawancara. Tiba-tiba jatuh. Tiba-tiba nangis. Kalau itu murni diganggu jin, pasti nggak betah. Berarti setannya sembunyi, dia meng-on-kan emosi negatifnya, setannya sembunyi di balik itu,” kisahnya.
Dia melanjutkan, “Ini ibu tipenya extrovert, hobi piknik, hobi ngemal, hobi shoping, hobi mencari hal yang baru. Ternyata memang betul, orangnya rame, waktu mudanya banyak bergaul sama temannya. Akhirnya saya nanya kenapa kok bisa seperti itu. Ternyata beliau ngedrop karena merasa suaminya nggak bisa memahami kondisi batinnya,” terangnya.
Ustadz Faizar menambahkan, ternyata ibu tersebut adalah dulunya seorang anak yang lahir di Jakarta lalu diajak suaminya ke desa dan merasa kesepian.
“Kita tahu Jakarta adalah kota yang ramai, fasilitas lengkap, tiba-tiba disuruh pindah ke desa sama suaminya, dan qadarullah di gunung, sepi, udah nurutin apa yang diminta suaminya untuk tinggal di desa, malah ditinggal sama suaminya ke Bandung untuk kerja, dan itu (bikin) kecewa. Menumpuk selama bertahun-tahun, tidak bisa beliau ungkapkan, karena dia merasa suaminya tidak adil. Nah di sinilah peran setan itu masuk, dibuat kerasukan terus,” kisahnya.
Menurut Ustadz Faizar gangguan setan semacam itu bisa jika ditinjau dari segi psikologis mungkin bisa masuk DTD (disosiatif trance disorder), atau terkena histeria. Menurut dia gangguan jiwa dan gangguan setan itu saling melengkapi.
“Orang kena gangguan jiwa ya karena bisikan qarin, kalau ada orang yang nanya apa perbedaan gangguan setan dengan gangguan jiwa, maka saya tanya balik, apa persepsimu dengan gangguan setan yang dimaksud?” ucapnya.
Baca sambungan di halaman 3: Tidak Selalu Kesurupan