Misteri Umur
Belajar kepada sekitar, pada usia berapa seseorang akan meninggal, itu salah satu rahasia kehidupan. Ada yang meninggal saat masih remaja atau disebut pula pelajar/pemuda. Cermatilah tiga berita ini: (1) “Lagi, Mahasiswa UMM Jadi Korban Ke-135 Tragedi Kanjuruhan” (kompas.com). (2) “Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Rata-rata Berstatus Pelajar” (viva.co.id) (3).”Korban Tragedi Kanjuruhan Kebanyakan Remaja” (sport.detik.com).
Ada yang meninggal saat di usia paruh baya. Perhatikan kabar duka ini: “Pendiri Mualaf Center Indonesia Steven Indra Wibowo Meninggal Dunia” (hot.detik.com). Steven meninggal dalam usia 41 tahun.
Ada yang meninggal saat di usia menjelang satu abad. Perhatikan berita duka ini: “Syeikh Yusuf Al Qaradawi Meninggal di Usia 96 Tahun” (solopos.com).
Adakah pelajaran dari berita-berita di atas? Ada, bahkan bernilai besar, sebab bisa terkategori sebagai ayat Allah yang gamblang kita rasakan. Ayat Allah? Bukankah sudah sangat lama, lebih dari 1400 tahun lalu, al-Maidah: 3 turun sebagai ayat terakhir? Perhatikan ayat tersebut: “ … Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu …”
Sekali lagi, masih adakah ayat Allah yang bisa mengajari kita sampai entah kapan? Ada, jika itu yang dimaksud adalah ayat Allah yang tak tertulis.
Memang, ayat Allah ada dua macam, tertulis dan tak tertulis. Bacalah keduanya! Simaklah ayat ini: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan” (al-’Alaq 1).
Terus bacalah ayat Allah yang akan senantiasa menyapa kita, seperi yang dipesankan oleh ayat ini: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang malam dan terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” (Ali ‘Imraan 190).
Cermatilah apapun yang kita lihat dan alami. Lalu, ambillah i‘tibar. Petiklah pelajaran dari segenap yang ada, baik yang dekat atau yang jauh. Perhatikan ayat ini: “Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan” (al-Hasyr: 2).
Gunakan terus akal kita untuk mencerna apapun yang kita dapat. Sambut berbagai rangsangan Allah, dalam beragam kalimat seperti: Apakah tak engkau perhatikan, apakah tak engkau pakai akal, apakah tak engkau tadabburi?
Baca sambungan di halaman 2: Mualaf-Pejuang