PWMU.CO – Guna mempercepat rekognisi (pengkuan) dunia internasional, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus menggiatkan kerjasama dengan berbagai universitas terkemuka di luar negeri. Terbaru, UMM bekerjasama dengan beberapa universitas dari United Kingdom (UK) menggelar pameran pendidikan
Pameran pendidikan khusus untuk program magister dan doktoral tersebut diikuti oleh sembilan universitas dari UK. Di antaranya University of Bradford, University of Westminster, University of Wales, University of East London (UEL), University College Dublin, Cardiff University, Durham University, Harper Adams, dan Swansea University. Ditambah dengan perwakilan Erasmus+ yang hadir memberikan informasi beasiswa dari Uni Eropa.
(Baca: Mobil Listrik Karya Mahasiswa UMM Siap Bertarung di Shell Eco Marathon Asia)
Ratusan pengunjung pun tampak antusias melihat-lihat stan sembilan universitas dari UK yang berjejer rapi, di Auditorium UMM, Senin (6/3) lalu. Berbagai informasi tersedia lengkap di sana. Mulai dari jenis program studi, jumlah kredit semester, lama belajar, jenis beasiswa, biaya tinggal dan kebutuhan hidup sehari-hari, hingga pekerjaan paruh waktu yang bisa dilakoni sembari kuliah.
Tak sekedar hanya pemeran pendidikan, dalam acara tersebut juga diadakan simulasi International English Language Testing System (IELTS). Bahkan, UEL menggelar seminar bertajuk ‘living as a muslim in UK’. Seminar itu digelar dalam rangka menjawab rasa ingin tahu tentang kehidupan muslim di negara Britania Raya tersebut.
Abdul Kareem Kelvin Jones, pemateri dari UEL menyatakan bahwa penduduk muslim di UK mencapai 1/20 dari jumlah penduduk UK, dan Islam menjadi agama terbesar kedua di UK. Sekitar 40 persen penduduk muslim di UK tinggalnya di Kota London. Karena itu mahasiswa ataupun penduduk muslim sangat aman tinggal di UK.
(Baca juga: Wajah Baru Destinasi Wisata Pantai Ungapan dan Gunung Getun setelah Dipercantik Mahasiswa UMM)
Kelvin menambahkan, mahasiswa yang kuliah di UK juga bebas bergabung dengan asosiasi dan mengikuti forum-forum diskusi. Salah satunya bisa bergabung dengan Asosiasi Pelajar Indonesia Muslim atau mengikuti forum-forum diskusi mahasiswa Islam. ”Tak kalah penting adalah mahasiswa muslim di UK bebas berpakaian tertutup atau syar’i,” papar Kelvin.
Kedatangan sembilan kampus Inggris itu pun disambut antusias oleh segenap civitas UMM. Asisten Rektor bidang Kerjasama Luar Negeri Soeparto menyatakan kedatangan sembilan universitas dari Uk tersebut tidak lain dalam rangka membahas rencana kerjasama, dan pada Juli mendatang, UMM dan beberapa universitas di Inggris bakal menandatangani nota kesepahaman. Kerjasama rencananya meliputi incoming program, berupa summer cost dan program internship.
”Peminat pendidikan pascasarjana ke Inggris terbilang rendah. Untuk itu, melalui pameran pendidikan ini kami berharap mahasiswa UMM mendapatkan pencerahan untuk melanjutkan studinya ke Inggris,” kata Soeparto, Jum’at (10/3). (hum/aan)