Guru MIM Sapro Mengikuti Cambridge x Mentari English Teacher Training; Liputan Farah Anita F; kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo.
PWMU.CO – MIM 1 Kota Probolinggo, Jawa Timur, mengikuti English Teacher Training yang diadakan di Airlangga Meeting Room, Hotel Santika Premiere Gubeng, Jalan Raya Gubeng No. 54 Surabaya, Sabtu (29/10/2022).
Kegiatan ini diikuti oleh tiga guru MIM Sapro. Yaitu dua guru bahasa Inggris Mukti Peni Indriawati S S dan Farah Anita F. SPd, serta satu guru kelas V Chusnul Retno SPd. Kegiatan yang dilaksanakan pukul 08.00-11.30 WIB ini menghadirkan pemateri Allen Davenport.
Rizky Konstantinovha, salah satu Senior Marketing Executive Cambridge English, mengatakan kegiatan ini telah berjalan sejak 2012 dan setiap tahun selalu diselenggarakan oleh Cambridge English yang berkolaborasi dengan Mentari (Cambridge x Mentari). “Kegiatan ini guna mendukung tenaga pendidik dan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris,” katanya,
Menurut Mukti Peni Indriawati, English Teacher Training ini merupakan acara yang menarik dengan penyampaian materi yang berkaitan tentang cara mengatasi kendala siswa ketika pembelajaran Bahasa Inggris. “Teori yang disampaikan ini interesting,” ungkapnya.
Chusnul Retno mengatakan kegiatan ini memberikan teori yang cukup berkesanan terkait kendala siswa dalam belajar bahasa Inggris. “Cara mengatasi siswa yang tidak bisa menahan emosi itu menarik karena selama ini kita masih kurang menguasai hal itu,” ujarnya.
Baca sambungan di halaman 2: Pengendalian Pikiran
Pengendalian Pikiran
Allen Davenport mengungkapkan hal terkait pengendalian pikiran di pembelajaran bahasa Inggris. “Pengendalian pikiran itu salah satu fungsi kognitif yang berperan penting dan perlu ditanamkan kepada siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris karena salah satu fungsi kognitif ini melihat kemampuan siswa dalam mengendalikan emosi, mengabaikan gangguan teman sekitarnya ketika mereka sedang mengerjakan tugas dan berfikir sebelum bertindak,” terangnya.
Allen Davenport menjelaskan beberapa hal yang membentuk fungsi kognitif. “Fungsi kognitif ini terbentuk dengan cara dipelajari dan dikembangkan serta tertanam melalui pengalaman,” ujarnya.
Agenda ini meliputi sesi satu dan sesi dua. Seluruh peserta diberikan solusi melalui kegiatan yang dapat diimplementasikan sebagai contoh kepada siswa di sekolah mereka masing-masing. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni