Nama-Nama Figur Baru
Di Muhammadiyah, menurut Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah 1989-1993 ini, banyak kader-kader yang mumpuni, dinamis, dan progresif. Di Yogyakarta, misalnya, Prof Dr Hilman Latif yang sekarang menjabat sebagai Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama.
Dia juga menyebutkan nama-nama lain seperti mantan aktivis Pemuda Muhammadiyah dan Dosen UAD Dr Untung Cahyono, Sekretaris Majelis Dikti PP Muhammadiyah lulusan umiversitas di Australia Dr Suyuti, dan aktivis Pemuda Muhammadiyah lulusan universitas di Beijing Dr Abdul Aziz.
Untuk memperkuat barisan, fukaha Prof Dr Syamsul Anwar, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid tiga periode sudah harus bersedia dan diyakinkan masuk jajaran PP Muhammadiyah. Dari Solo, menurutnya Rektor UMS Prof Dr Sofyan Anif cocok untuk masuk, apalagi dia berhasil menyiapkan Muktamar sebagai ketua panitia.
Dia juga menyebutkan banyak nama dari Jakarta. Seperti Dr Imam Addaraqutni. Dia mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, pakar ulumul Qur’an dan menguasai kitab-kitab turats. Ada pula Rektor UMJ yang alumnus pesantren Dr Ma’mun Murod, aktivis dan Ketua Umum Fokal IMM Armyn Gultom, dan mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah dan anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Izzul Muslimin.
Untuk menambah barisan ulama atau fukaha, dia menyebutkan tiga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah yang sangat mumpuni dalam ilmu-ilmu keislaman. Ketiganya adalah Ketua PWM Jawa Timur dan Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Dr Saad Ibrahim, Ketua PWM Jawa Tengah dan Dosen UIN Wali Songo KRT Dr Tafsir, Ketua PWM Sulawesi Selatan dan Guru Besar UIN Alauddin Prof Dr Ambo Asse.
Selain itu, dia juga menyebutkan nama mantan Ketua PWM Riau yang kini menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Riau sekaligus Dosen UIN Sultan Syarif Qosim Dr Saidul Amin.
Dr Adi Hidayat Lc MA, dai terkemuka dengan wawasan ilmu yang sangat luas dan banyak mendapat dukungan dari daerah-daerah, tentu akan menjadi darah segar mumtaz bagi kemajuan dakwah pencerahan Muhammadiyah. Pertanyaannya, “Apakah beliau bersedia atau tidak?”
Baca sambungan di halaman 4: Figur ‘Keluar-Masuk’ Istana