Abdul Mu’ti: MOCC Satu-satunya Kantor Khusus MPKU PWM di Indonesia; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd menyampaikan selamat kepada MPKU Jatim atas diresmikannya MPKU Operation Command Centre (MOCC), Ahad (30/10/22).
“Betapa gedung ini sangat mewah dan megah, bisa menjadi bagian pusat untuk dapat meningkatkan pelayanan, khususnya bidang kesehatan melalui rumah sakit,” ujarnya di panggung depan Kantor MOCC, Jalan Kertomenanggal VIII/5 Surabaya, Jawa Timur.
Dalam catatannya, inilah satu-satunya PWM, khususnya MPKU yang punya kantor operation centre secara khusus. Karena kisah perjuangan sampai gedung ini terealisasi dijelaskan Ketua MPKU PWM Jatim dr Sholihul Absor MKes, maka dia menekankan, “Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan Islam, memang sangat lekat dengan paling tidak dua amal usaha, yaitu pendidikan dan kesehatan.”
Ketika bicara Muhammadiyah pada masa awal, lanjutnya, ada tiga layanan kesehatan sosial yang cukup menonjol. Pertama, kegiatan di bidang pendidikan, disebut schooling. Kedua, di bidang kesehatan, disebut healing. Ketiga, pelayanan sosial. Kata Prof Mu’ti, ketiganya bagian yang pertama kali berdiri.
Dia pun menceritakan, pada tahun 23 Juni 1922, satu abad yang lalu, ketika KH Ahmad Dahlan melantik para kepala bagian pengajaran, tabligh, pustaka, dan Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO); Kiai Dahlan bertanya kepada Kiai HM Soedja’ tentang apa yang akan dilakukan sebagai Kepala Bagian PKO.
Kiai Soedja’ menyampaikan, “Saya akan mendirikan hospital (rumah sakit).” Jawaban itu membuatnya ditertawakan peserta yang hadir pada rapat itu. Berbicara rumah sakit pada 1922 itu hal di luar nalar. “Tahun itu jangankan ke rumah sakit, ke dokter saja langka karena biasanya pergi ke dukun,” terangnya.
Prof Mu’ti menekankan, saat itu sudah ada visi jauh ke masa depan. “Kemudian beliau ingin mendirikan armenhuis dan wesshuis,” lanjutnya.
Kemudian dia bercanda sehingga membuat hadirin penasaran dengan dua kata asing itu, “Artinya apa nanti Pak Sulthon yang menjelaskan. Itu menjadi bagian visi Muhammadiyah jauh ke masa depan.” Dalam buku ‘PKO Jatim: Doloe Hingga Kini’ (halaman 2-3), Armenhuis berarti rumah miskin dan Wesshuis berarti rumah yatim.
Baca sambungan di halaman 2: Landasan Qurani