‘Dubes’ Muhammadiyah
Adapun spirit Muhammadiyah memberikan layanan kemanusiaan itu tidak hanya terbatas di dalam negeri saja. Menurut Prof Mu’ti, kalau ditanya siapa dubes Muhammadiyah, jawabannya ialah duta-duta kesehatan Muhammadiyah.
“Relawan kemanusiaan Muhammadiyah yang sebagian besar para dokter itu tidak hanya menjadi relawan kesehatan di Indonesia, tapi juga di negara-negara lain. Baru saja, dua pekan yang lalu kita memberangkatkan rombongan dokter ke Pakistan untuk menangani korban banjir di sana,” terangnya.
Beberapa relawan kemanusiaan Muhammadiyah juga dia nyatakan siap membantu setiap bencana terjadi. “Itu bagian dari international recognition and understanding tentang Muhammadiyah,” ujarnya.
Ini terbukti dari media asing yang mengulas Covid-19, di luar dugaannya, menyatakan Indonesia punya pengalaman penanganan Covid-19 yang luar biasa. “Indonesia diakui sebagai negara yang sangat berhasil menangani Covid-19,” ungkapnya.
Di tulisan itu juga mengatakan, “Peran organisasi sosial-agama di Indonesia luar biasa. Ketika organisasi keagamaan itu menangani musibah, tidak cukup hanya menyampaikan doa saja, tapi mengirim relawan, dokter, dan menyediakan logistik. Itu tidak ada di negeri Muslim lainnya.”
Prof Mu’ti menyadari bagi orang Indonesia, ini sesuatu yang biasa. “Tapi bagi orang asing melihat organisasi keagamaan terlibat penanganan masalah kesehatan dengan pendekatan sosial, spiritual, dan kesehatan itu sesuatu yang tidak terjadi. Itulah menjadi poin gerakan yang kita lakukan!” tegasnya. (*)