Undang Tokoh Lintas Agama
Din Syamsuddin mengatakan, sesuai dengan tujuan penyelenggaraan WPF, maka pada setiap pelaksanaan WPF selalu diundang para tokoh dan pemuka agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Chu. Juga diundang kalangan akademisi, intelektual, media, negarawan, pengusaha, dan politisi dari berbagai negara.
Dia mengungkapkan, hingga akhir Oktober atau dua pekan menjelang jadwal penyelenggaraannya, panitia telah menerima konfirmasi kehadiran banyak peserta. Di samping tokoh-tokoh nasional, juga tokoh-tokoh internasional.
Seperti Tan Sri Lee Kim Yew dari Malaysia; Prof Dr Nahla Shabri Shu’aidi (Dean of Faculty of Islamic Sciences of Al-Azhar University, Mesir); Dr Muhammad Al-Sammak (Secretary General of the Christian-Muslim Committee for Dialogue, Libanon).
Bersedia hadir pula Dr Valeria Martano (Community od Sant’Egidio, Italia); Narayan N. Vasudevan (Indian Council of Gandhian Studies, India); Prof Dr Mustafa Ceric (Former Grand Mufti, Bosnia-Herzegovina); Prof Dr Justice Mohamad Gazali (Judge of Supreme Court, Pakistan); dan Prof Greg Fealy (Emeritus Professor of Indonesian Politics at the Australian National University, Australia).
Menurut Din, berbeda dengan WPF terdahulu, pada hari kedua akan diselenggarakan UMS International Scholars Seminar yang akan melibatkan kalangan akademisi untuk membahas isu-isu sesuai tema dan sub-tema WPF Ke-8 dari perspektif akadmisi.
“Untuk itu telah diundang dalam jumlah yang cukup banyak kalangan akademisi yang akan berpartisipasi baik secara luring maupun daring,” ujarnya.
Pada hari terakhir, kata Din, akan dikeluarkan dokumen “The Solo Message” yang merangkum hasil diskusi selama dua hari dan mengekspresikan harapan para tokoh dialog antar-agama peserta WPF Ke-8.
Direncanakan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir akan menyampaikan sambutan penutupan setelah Din Syamsuddin meluncurkan secara resmi berdirinya: World Fulcrum of Wasatiyat Islamdan The Oriental and TiongHua Wisdom and Studies Center. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni