Imam Masjidil Haram Uji Nyali dengan Penguasa oleh M Rizal Fadillah Pemerhati Politik dan Kebangsaan
PWMU.CO– Suatu Subuh imam Masjidil Haram memimpin shalat berjamaah dengan membaca surat Thaha yang berisi ayat perjuangan Nabi Musa as menghadapi kezaliman Firaun.
Ketika itu Musa as bersama Harun as diperintahkan mendatangi Firaun yang sangat berkuasa dan memerintah dengan sewenang-wenang. Idzhabaa ilaa fir’auna innahu thagaa. (Thaha: 43)
Meski diberi mukjizat dengan bukti yang nyata tetapi sebagai manusia Musa as memiliki rasa takut dengan kekuasaan dan kekejaman Firaun. Qaalaa robbanaa innanaa nakhoofu anyafrutho alainaa aw an yatghoo. Musa berkata, ya Rabb sesungguhnya kami takut akan siksa pada kami atau ia semakin sewenang-wenang. (ayat 45).
Ketika sampai pada kalimah ini suara imam Masjidil Haram menjadi agak lirih. Bahkan ia mengulang kembali bacaan itu dengan lebih berperasaan. Menyentuh kalbu. Demikian juga ia lakukan pengulangan pada bacaan qalaa laa takhoofa innanii ma’akumaa asma’u wa aroo. Berkata Allah, jangan kau takut sesungguhnya Aku bersama engkau berdua, Aku mendengar dan melihat. (ayat 46)
Adalah biasa atau lazim bacaan demikian. Tapi melihat keadaan Saudi Arabia terkini khususnya dengan berbagai kebijakan liberal oleh Putra Mahkota Muhammad bin Salman yang mengejutkan. Mengubah wajah Saudi Arabia, maka menjadi menarik bacaan imam tersebut.
Ada kesan di samping meyakinkan jamaah, sang Imam berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri. Jangan takut menghadapi arus sekulerisasi ini.
Kebijakan sekuler yang menggusarkan ulama dan tentu imam masjid Al Haram antara lain pertunjukan tari samba, pakaian bikini di pantai tertentu, penghapusan polisi syariat, wanita banyak tampil di konter pelayanan, perayaan Natal terbuka hingga halloween. Budaya Barat yang mengubah konservativisme Saudi Arabia.
Ada enam ulama ditangkap. Mantan imam Masjidil Haram Syekh Saleh al Thalib dijatuhi hukuman 10 tahun karena khotbahnya. Demikian juga dengan Syekh Nassar al Omar. Syeikh Yousef al Ahmad dijatuhi hukuman 4 tahun. Syeik Sulaeman Dweesh meninggal di penjara. Sebelumnya pembunuhan wartawan Jamal Kashogi juga dikaitkan dengan Putra Mahkota Muhammad bin Salman.
Kegelisahan ulama dan imam Masjid al Haram ini mungkin yang membuat dirinya harus terus memompa keberanian dalam berdakwah amar makruf nahi munkar. Hafalan al-Quran butuh pengamalan. Betapa beratnya beban jika mengetahui banyak ayat tetapi tidak mampu untuk menjalankan. Inilah ujian iman para imam.
Karenanya perlu pengulangan bacaan ayat surat Thaha 46 di atas. Pendalaman pemahaman serta konsistensi pengamalan dengan penuh keberanian. Allah selalu menyertai mereka yang berjuang di jalanNya sebagaimana ayat yang mengingatkan laa tahzan innallaha ma’ana. Jangan sedih dan takut sesungguhnya Allah bersama kita. (At-Taubah: 40)
7 November 2022
Editor Sugeng Purwanto