PWMU.CO – Jadi penggembira muktamar, Machmud Widiantoro (25) memilih naik sepeda dari kampungnya, Desa Kempleng Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri Jawa Timur, menuju Solo.
Dia berencana berangkat Rabu (16/11/2022) pukul 07.00 WIB. Dia sudah mendapat surat keterangan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kediri jika diperlukan di perjalanan.
Dia juga menyiapkan peralatan shalat, mandi, baju ganti, botol air mineral, dan uang saku Rp 100 ribu. Dia nekat memiliki gowes ke Solo sejauh 181 kilometer untuk membuat sejarah dan meramaikan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.
”Allah tidak berjanji bahwa langit selalu akan biru, tetapi Allah berjanji bersama kesulitan ada kemudahan,” ucap Machmud Widiantoro.
Sepeda yang dipakai ke Solo adalah MTB Pasifik ukuran 27. Dia berencana berangkat setelah shalat Dhuha sekitar pukul 07.00 WIB dari rumahnya. ”Kalau lelah nanti berhenti di masjid-masjid sepanjang jalan,” katanya.
Dia juga menjadwal mampir di rumah teman-teman Kokam (Komando Kesispsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) Madiun, Ngawi, dan Sragen.
”Perjalanan Kediri-Surakarta dibutuhkan waktu sekitar 15 jam. Jalannya santai saja,” kata Machmud Ezio, namanya di media sosial.
Pekerja serabutan ini rela bersepeda demi ikut menyaksikan pembukaan muktamar secara langsung, walau sebatas sebagai penggembira. Dia ingin menemukan sesuatu yang indah saat bergabung dengan para penggembira dan peserta muktamar.
Machmud Widiantoro gowes melintasi sejumlah kota. Di kota yang dilewati dia berencana mengunjungi Kantor Muhammadiyah dan Kokam setempat.
”Insyaallah nanti mampir ke rumah Abah Ma’ruf di Sragen, Dia teman center HP. Kalau sepanjang jalan yang saya lewati ada Kantor Muhammadiyahnya, saya mampir,” paparnya pada PWMU.CO, Senin (7/11/2022).
Pemuda yang pernah mondok di Panti Asuhan Muhammadiyah PCM Kunjang Kabupaten Kediri ini mengaku, gowes merupakan salah satu hobinya. Dia bercerita sewaktu SMK pernah ke Yogyakarta naik sepeda hanya ingin tahu Langgar Kidoel KHA Dahlan.
Sekretaris PDM Kabupaten Kediri Ihwan Nurhadi mengatakan, inilah satu bentuk kecintaan terhadap persyarikatan. Perjalanan Kediri – Surakarta lumayan jauh tapi karena tekad yang kuat terasa dekat dan ringan.
”Saya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Mas Machmud Widiantoro. Saya berdoa semoga perjalanan lancar dan selalu sehat,” katanya.
Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Kabupaten Kediri M Yusuf Azis menambahkan, turut bahagia dengan semangat Mahmud. Ini ekspresi yang positif dari semangat generasi muda penerus perjuangan Muhammadiyah
Penulis Dahlansae Editor Sugeng Purwanto