Pernyataan Haedar Nashir
Dalam Media Gathering yang diadakan secara virtual dari Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Senin (7/11/2022), Haedar Nashir menyinggung soal rezimisasi agama. Hal itu dikaitkan dengan isu-isu strategis yang terjadi di masyarakat dan negara. Menurutnya, Muhammadiyah bukan hanya mencoba melihat secara objektif dan jernih, tapi sudah menawarkan solusi, tidak hanya menemukan masalah.
“Satu di antaranya adalah tentang rezimentasi agama. Atau rezimentasi paham agama. Ini mungkin sesuatu yang baru ketika isunya tentang radikalisme agama, ekstrimisme agama, identitas politik agama, dan lain sebagainya,” ungkapnya, seperti dikutip Suara Muhammadiyah.
Rezimentasi agama, kata Haedar, merupakan masalah di mana agama secara bias dan subjektif lalu ingin disenyawakan dengan negara dan menjadi kekuatan negara. Menurutnya, hal itu berlawanan dengan ide dan cita-cita Indonesia sebagai Negara Pancasila Darul Ahdi wa Syahadah, yang menyatakan bahwa negara merupakan hasil konsensus semua golongan, dan menjadi tempat bagi semua untuk menampilkan bakti. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni