Line-up Darah Segar Muhammadiyah: Sehat dan Bugar; Kolom oleh Prima Mari Kristanto.
PWMU.CO – Prof Din Syamsuddin menggulirkan wacana “darah segar” untuk line up Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Surakarta 18-20 November 2022. Darah segar, sehat dan bugar urgen dimiliki jajaran pimpinan pusat, juga segenap pimpinan wilayah, daerah, cabang, rating, ortom dan simpatisan.
Sehat menurut ilmu kesehatan yaitu kondisi yang tidak mudah sakit atau terserang penyakit. Bugar sebagai kondisi yang tidak mudah lelah menunaikan amanah pekerjaan yang dibebankan.
Selain sehat secara fisik atau jasmani, sehat akidah dan rohani dalam menerima serta memperjuangkan agenda tajdid, berkemajuan sebagai syarat yang tidak boleh ditawar.
Syarat “darah segar, sehat, bugar” tidak selalu identik dengan umur, muda, paruh baya atau udzur. Darah segar, sehat dan bugar bisa dimiliki oleh usia paruh baya bahkan udzur yang senantiasa merawat kesehatan akidah, jasmani, ruhani dan kebugaran.
Kondisi sehat dan bugar sepertinya menjadi syarat wajib, mengingat amanah pimpinan pusat jika dicermati penuh dengan agenda dakwah kunjungan ke daerah-daerah, meresmikan amal-amal usaha, bahkan melakukan beragam lawatan ke luar negeri.
Dengan amanah demikian padat dan berat, mustahil bisa dijalani oleh orang-orang tanpa darah segar, sehat, dan bugar.
Anggota pimpinan pusat merupakan sosok yang terpilih dalam proses yang dapat dipertanggungjawabkan. Kepemimpinan di Muhammadiyah yang bercorak kolektif kolegial menjadi menarik dengan hadirnya sosok-sosok yang mumpuni selain ketua umum. Sebagaimana sejak awal berdirinya, KH Ahmad Dahlan didampingi pejuang tangguh antara lain Haji Fachroedin, Haji Sujak dan lain-lain.
Kesehatan dan kebugaran para qiyadah selama ini tidak perlu diragukan berdasarkan tren kemajuan yang dialami Persyarikatan sejak didirikan tahun 1912.
Baca sambungan di halaman 2: Menjawab Misteri