Kisah Muadz bin Jabal dalam Pengukuhan Dai Komunitas; Liputan kontributor PWMU.CO Ain Nurwindasari.
PWMU.CO – Muhammadiyah telah menunjukkan perjuangannnya dalam membangun dan menyejahterakan umat sejak dulu, sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ada, sampai saat ini, bahkan hingga seterusnya.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr M Saad Ibrahim MA saat memberi pengarahan kepada 266 dai komunitas yang dikukuhkan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Ahad (6/11/2022).
“Di Jawa Timur itu mengurus soal sosial itu sudah sangat kompleks. Kami punya 140 panti asuhan. Ada beberapa yang untuk sepuh-sepuh, dan tidak ada anggaran yang sudah ready,” ujarnya.
Saad lalu mengisahkan, “Jadi dulu itu di Mesir ada seorang profesor mengatakan ngapain Muhammadiyah ngurus sekolah, ngurus perguruan tinggi, ngurus panti asuhan, bukankah itu tugas negara? Lalu disampaikan bahwa kami Muhammadiyah hadir lebih dulu dari pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi kami telah melakukan sebelum NKRI hadir dan sampai sekarang dan insyaallah terus menerus.”
Setelah menegaskan kiprah Muhammadiyah tersebut, Saad lantas melontarkan guyonan kepada kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim Dr Alwi MHum, “Saya kira kalau mau lebih enak Bapak Dr Alwi, sudah nggak usah diurus itu (masalah sosial di Jawa Timur), supaya diurus Muhammadiyah. Saya nggak mengatakan supaya anggarannya ditaruh di Muhammadiyah ya,” selorohnya diikuti gerr seluruh peserta.
Namun demikian Saad menegaskan bahwa yang barusan adalah candaan, bahwa hubungan Muhammadiyah dengan pemerintah Jawa Timur dipastikan baik.
“Insyaallah Mas Arifin (Ketua LDK PWM Jatim) ini sudah cukup dekat dengan Bu Khofifah, dan kami sangat takdzim kepada beliau dan beliau begitu perhatian dengan elemen-elemen strategis bangsa ini termasuk Muhammadiyah,” ucapnya.
Baca sambungan di halaman 2: Kisah Muadz bin Jabal