PWMU.CO – Shalat khusuf dilatihkan kepada siswa MI Muhammadiyah 6 (Mimsix) Sekapuk Ujungpangkah Gresik, Selasa (8/11/22).
Latihan shalat gerhana bertempat di Masjid al-Azhar Sekapuk diikuti murid Mimsix kelas 1 sampai 6. Pembinaan shalat oleh Anas Hamili SAg.
”Khusuf artinya tertutup atau terhalang,” kata Ustadz Anas Hamili. Ketika terjadi gerhana bulan, sinar matahari terhalang oleh bumi karena posisinya segaris lurus. Bulan jadi gelap dipandang manusia di bumi.
Jadi, sambung dia, shalat khusuf adalah shalat yang dilaksanakan ketika terjadi gerhana bulan.
Dia menjelaskan lagi, tuntunan shalat gerhana sama dengan shalat Jumat, shalat Subuh, dan sholat sunnah, yakni dua rakaat. Tapi ada bedanya. Rukuknya empat kali dalam 2 rakaat. Dalam satu rakaat melakukan rukuk dua kali termasuk bacaan surat al-Fatihah.
”Setelah rukuk pertama, dilanjutkan takbir lalu dalam posisi bersedekap membaca surat al-Fatihah lagi dan surat lain yang dibaca keras oleh imam,” katanya.
Diterangkan, peristiwa gerhana bulan bisa dijelaskan secara ilmiah. Karena bumi dan bulan mengitari matahari maka pada suatu waktu, posisi matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus. Itu yang menyebabkan terjadinya gerhana bulan maupun matahari.
Peristiwa gerhana matahari pernah terjadi di masa Rasulullah. Diceritakan oleh Aisyah, istri Rasulullah, diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat, dan bersedekahlah.”
”Jadi adik-adik jangan mau dipengaruhi oleh kepercayaan seperti terjadinya gerhana bulan atau matahari karena dimakan buto (raksasa), karena ini adalah kepercayaan orang-orang yang tidak percaya kepada Allah,” jelasnya.
Dia berpesan, kalau ada orang-orang yang mengatakan seperti itu, jangan dipercaya, karena itu berasal dari kepercayaan animisme dan dinamisme.
”Semua benda yang ada di alam ini adalah tanda-tanda kebesaran Allah, Allah yang mengatur semuanya. Jadi selama Allah mengatur semuanya, tidak mungkin matahari akan bertabrakan dengan bumi, bumi tidak akan bertabrakan dengan bulan. Ketika terjadi gerhana, jika Allah menghendaki, bisa saja terjadi hari kiamat, oleh karena itu, kita disuruh berdoa, shalat, istighfar, sedekah, agar kita selalu mengingat Allah,” tambahnya.
Kepala Mimsix, Muhammad Wasil SPdI, menyampaikan, kegiatan ini adalah program madrasah pembelajaran terintegrasi antara sains dan agama. Proses terjadinya gerhana bulan dan praktik tata cara shalat gerhana bulan.
”Program madrasah, setiap ada peristiwa penting menyangkut suatu hal, kita coba hubungkan dengan al-Quran, kita wujudkan dalam sebuah pembelajaran sehingga anak kita mengerti dan bisa mengikuti,” ungkapnya.
Penulis Indah Purnama Sari Editor Sugeng Purwanto