PWMU.CO– Rektor Umla (Universitas Muhammadiyah Lamongan) periode 2022-2026, Dr Abdul Aziz Alimul Hidayat SKep Ns MKes dilantik di Aula Budi Utomo, Selasa (8/11/2022).
Hadir di acara ini Bupati Lamongan Dr H Yuhronur Efendi MBA, Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr H Agung Danarto MAg, Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof H Lincolin Arsyad MSc PhD.
Juga hadir Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr KH Saad Ibrahim MA, beserta jajarannya, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Prof Dr Dyah Sawitri SE MM, dan Ketua Pimpinan Muhammadiyah Daerah (PDM) Lamongan, Drs H Shodikin MPd, beserta jajarannya.
Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto berbicara tentang digitalisasi kampus menjadi kebutuhan di era pasca disruption. ”Kampus tidak harus di pusat kota dan di ibu kota negara. Dengan kemampuan digital IT yang bagus, bisa merekrut mahasiswa yang banyak,” katanya.
Kebutuhan kedua, good governance. Dengan perpaduan sistem informasi kemahasiswaan, sistem informasi keuangan, sistem perkuliahan menjadikan kampus terintegrasi. Ada transparasi, kerja sama yang baik akan menjadi lompatan besar.
”Yang perlu diingat, jangan pernah ada konflik di lingkungan Universitas Muhammadiyah. Antar pimpinan, ataupun pimpinan dengan Badan Pembina Harian (BPH), apalagi pimpinan universitas dengan PDM atau PWM,” tandasnya.
Berdasar pengalamanya, kalau terjadi konflik, bukan hanya tidak mampu maju, tetapi untuk mempertahankan saja susah.
Agung Danarto juga bicara entrepreneur university. Ini salah satu yang diharapkan oleh Majelis Dikti PP Muhammadiyah. Bagaiamana agar universitas kita memiliki unit bisnis. Sehingga bisa membiayai perguruan tinggi.
”Beberapa PTM kita juga memulai mengembangkan unit usaha yang berbasis kepada riset. Misalnya UM Purwokerto mengembangkan pertanian kelapa kopyor,” tuturnya. ”Ini hasil penelitian dosen yang bisa membuat benih kelapa semuanya kopyor,” katanya.
Orang Lamongan
Laki-laki kelahiran 24 Januari 1968 ini juga menyebut diaspora orang Lamongan di persyarikatan Muhammadiyah luar biasa.
”Kalau saya berkunjung di wilayah-wilayah seluruh Indonesia. Termasuk di daerah-daerah, itu hampir seluruhnya ada orang Lamongan,” tutur Agung sambil tersenyum.
Di NTT, Ketua PWM orang Lamongan. Di Kuala Lumpur, PCIM dan PRIM orang Lamongan. Ini sangat luar biasa. Menuru dia, kampus Umla ini siap go international dan internasionalisasi Muhammadiyah.
Terakhir dia berpesan, saat ini ibadah taqarrub ilallah yang harus Rektor Umla adalah nongkrongi kampus ini agar menjadi besar.
”Taqarrubnya Pak Aziz yang paling utama saat ini bukan lagi wiritan, berjam-jam tadarusan ngaji Quran, bukan lagi menghabiskan semalaman untuk shalat tahajud,” katanya.
Jihadnya Rektor Umla sekarang, tegas dia, mengajak seluruh civitas akademika memajukan Umla.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Sugeng Purwanto