Pentingnya Pendidikan
Fatoni ingin ada kolaborasi antara pelajaran IPA, seni dan prakarya, serta lingkungan hidup untuk membuat vas bunga yang diisi tanaman hidup. “Nanti hasil karya itu diletakkan di meja guru atau di tempat lain agar indah dan memberi manfaat bagi lingkungan hidup,” katanya.
Di kelas IV, juri sempat berinteraksi dengan siswa tentang hafafan al-Quran. Salah satu siswi kelas IV, Raisya Putri Jenny Rajabaniyah diminta oleh Pressa untuk membaca hafalan Surat ar-Rahman.
“Senang sekali karena hafal surat ar-Rahman, saya dapat hadiah uang seratus ribu”, ungkap Raysa.
Setelah dua jam menjuri di SD Mutu, Fatoni memberikan refleksi di hadapan kepala sekolah dan anggota Ikwam yang ikut hadir saat itu. Fatoni mengatakan, sekolah Muhammadiyah, termasuk yang di Bawean harus menjadi sekolah yag sehat dan nyaman.
“Di manapun di sekolah atau madrasah Muhammadiyah, khususnya di Gresik, begitu masuk kita merasakan nyes, adem, karena tamannya hijau nan rindang. Juga bersih dan rapi. Dan tak kalah pentingnya keramahan warga sekolah jika ada tamu,” terangnya.
Fatoni juga menyinggung pentingnya pendidikan anak. Dia berharap wali murid di SD Mutu Bawean ini menyadari hal itu sehingga mendukung sepenuhnya pendidikan anak sampai ke tingkat pendidikan tertinggi. “Jika hal itu harus mengeluarkan biaya, maka orang tua harus siap. Karena anak adalah infestasi masa depan, dunia akhirat,” terang dia.
Hal lain yang dia sarankan untuk dilengkapi sekolah yang sehat, adala pentingnya ada tanaman hidup yang ada di dalam ruang kantor dan kelas. “Secara keseluruhan sudah baik, saya optimis SD Mutu akan menjadi sekolah yang benar-benar bermutu di Pulau Bawean,” ungkapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni