SD Muda Tusida Suguhkan Drama Perobekan Bendera Belanda; Liputan Dwi Arifiyanti, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
PWMU.CO – Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo (SD Muda Tusida) Jawa Timur menyuguhkan sesuatu yang berbeda pada peringatan Hari Pahlawan Nasional tahun ini, Kamis (10/11/2022).
Kegiatan diawali dengan apel pagi yang dipimpin oleh Kepala SD Muda Tusida, Widyaningrum. Dalam amanatnya dia menyampaikan, “Sekarang kita tidak perlu berperang utuk menjadi pahlawan, akan tetapi kita bisa berjuang dengan cara belajar dan menorekan prestasi yang baik.”
Acara dilanjutkan dengan pawai perjuangan yang diikuti oleh para siswa dan dewan guru. Dengan berkostum pahlawan mereka mengelilingi daerah sekitar sekolah.
Ketika para siswa kembali ke sekolah mereka dikejutkan dengan lapangan sekolah yang telah disulap dengan setting yang menarik. Sebuah backdrop bertuliskan Selamat Hari Pahlawan – Aku Pahlawan Masa Kini 10 November 2022. Beberapa meriam yang terbut dari kertas tampak di lapangan. Ternyata di situ akan dipertunjukkan drama teaterikal pertempuran 10 Nopember.
Sambil berjajar dengan rapi para siswa menyaksikan drama itu. Mereka juga disuguhi makanan tradisonal seperti cenil, klepon, dan gethuk. Menurut Dhita Miftahurrosyidah, salah satu guru, selama ini anak-anak hanya suka dan kenal jajanan kekinian.
“Maka mereka juga perlu kita perkenalkan jajanan tradisonal yang lebih sehat,” kataanya mmeberi alasan suguhan jajan tradisional itu.
Drama Menegangkan
Dengan serius para siswa menyaksikan drama teaterikal yang diawali oleh pengibaran bendera Belanda di Hotel Yamato oleh Mr Ploegman yang diperakan oleh Angga Baskoro Yudho.
Peristiwa ini menjadi pemicu kemarahan Arek-Arek Suroboyo karena tentara Belanda dianggap meremehkan bangsa Indonesia dengan mengibarkan kembali bendera Belanda.
Suasana menjadi menegangkan ketika pemeran Arek-Arek Suroboyo mulai berperang melawan Belanda. Seolah terbawa suasana para siswa ikut meneriakkan, “Syo robek benderanya. Pergi Belanda!”
Suasana menjadi haru ketika Kusno Wibowo yang diperankan oleh Faris Ainun Habibi merobek bendera Belanda dan mengibarkan bendera Merah Putih.
“Ternyata para pahlawan zaman dulu susah payah berjuang utuk kemerdekaan kita ya?” ujar Jasmine Zoya, siswa kelas IV Jeddah.
Ketus Seksi Acara, Dewi Surya Atmaja, menyatakan dengan mengemas peristiwa 10 Nopember dalam bentuk drama teaterikal seperti ini siswa jadi tahu bagaimana perjuangan dan sejarah arek-arek Suroboyo untuk mempertahankan kemerdekaan.
“Sehingga siswa bisa lebih menghargai perjuangan para pahlawan dan kita juga ingin menanamkan sikap kepahlawaanan pada siswa,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni