PWMU.CO – KH.Afroqi Abdul Ghoni menjelaskan bahwa surat Ali Imron ayat 103 merupakan ayat muhkamat yaitu ayat yang sudah jelas dan bukan ayat mutasyabihat: “Dan berpegang teguhlah kalian pada tali (syariat) Allah dan jangan bercerai-berai …” Hal ini, kata Afroqi, mengandung pengertian, hendaknya umat Islam berpegang teguh kepada syariat Allah.
“Apapun ormas kita, jangan bermusuhan, jangan bercerai, dan jangan tercabik-cabik,” katanya dalam Pengajian Jumat Pagi (Jumpa) di Masjid At-Taqwa, Babat, Lamongan, Jawa Timur, (10/3). Menurutnya, secara simbolis penyebab bercerai-berai umat Islam itu bisa dilihat dalam shaf shalat berjamaah yang kurang benar.
(Baca: Meriahnya Jamaah Shalat Subuh di ‘SURGA’)
“Kalau shaf jamaahnya benar, tak ada celah di dalamnya, maka tidak akan ada yang mampu mencerai-beraikan umat Islam,” kata dia setelah meminta 5 jamaah untuk berdiri dan mempraktikan membuat shaf jamaah yang benar.
“Bagaimana agar umat tetap bersatu?” pertanyaan retoris Afroqi. Pertama, umat Islam harus mengikuti jalan Allah dan tidak mengikuti jalan lain,” ungkapnya sambil membacakan surat Al-An’am ayat 153. Afroqi menambahkan, mengikuti jalan lurus berarti mengikuti ajaran sesuai yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya.
(Baca juga: Ketika Pengajian ‘Jumpa’ Membahas Perjumpaan Hamba dengan Tuhannya)
Kedua, kata dia, harus saling menghargai pendapat sebagaimana yang dicontohkan Imam Madzhab. Dia memberi contoh perbedaan pendapat antara Imam Syafi’i dengan gurunya Imam Maliki. “Imam Syaf’i punya tradisi membaca doa qunut ketika shalat subuh, sedangkan Imam Maliki tidak biasa membacanya,” kata kyai asal Kediri ini.
Namun, jelas dia, hal itu tidak membuat hubungan keduanya retak. Bahkan mereka saling bersilaturrahim. “Ketika Imam Syafi’i berkunjung dan bermalam di rumah Imam Maliki, beliau disuruh menjadi imam shalat subuh,” cerita Afroqi.
(Baca juga: Di Pengajian Jumat Kliwon, Kyai Muhammadiyah Babat Ini Sampaikan Kegembiraan sekaligus Kesedihannya)
Karena menghormati gurunya, lanjut dia, maka dia tidak membaca doa qunut subuh. Demikian juga Imam Malik saat berkunjung dan bermalam di rumah Imam Syafi’i. “Ketika menjadi imam shalat Subuh membaca qunut Subuh. Alangkah indah dan bagusnya teladan para imam madzhab itu,” papar Afroqi.
Jumpa merupakan program Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat. Hadir dalam pengajian yang berlangsung pukul 05.30-06.30 itu Drs H Munadhir dan Drs H Noor Khozin dari PCM Babat bersama 150-an jamaah yang istiqamah mengikuti kegiatan ini. (Hilman Sueb)