Tiga Syarat Bangun Kolaborasi Klinik Muhammadiyah

Tiga syarat bangun kolaborasi
Sesi konsolidasi organisasi klini Muhammadiyah di Rakerwil MPKU Jatim. (Eri Nurokhim/PWMU.CO)

PWMU.CO– Tiga syarat bangun kolaborasi Klinik Muhammadiyah dikupas dalam Rakerwil XIII Klinik Muhammadiyah-Aisyiyah yang digelar di Surabaya, Sabtu-Ahad (12-13/11/2022).

Rakerwil diselenggarakan oleh Divisi Klinik Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM Jawa Timur.

Sekretaris MPKU PWM Jatim Dr Mundakir SKep Ns MKep mengatakan, Klinik Muhammadiyah dan Aisyiyah harus kolaborasi supaya lebih cepat berkembang.

Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Surabaya ini menjelaskan, untuk berkomitmen melakukan kolaborasi ada tiga syarat bangun kolaborasi yang harus dipenuhi.

Pertama, harus bisa saling memahami dan menyadari kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kedua, saling percaya dan menghormati. Ketiga, harus ada partisipasi.

Mundakir menyampaikan apresiasi karena Rakerwil ini merupakan Rakerwil dengan peserta terbanyak. Diikuti oleh 44 Klinik Muhammadiyah dan Aisyiyah yang mengirimkan tiga utusan.

Ketua Divisi Klinik MPKU PWM Jatim, dr Haryono, juga ketua penyelenggara Rakerwil XIII Klinik menambahkan, ada beberapa klinik yang awalnya kesulitan berangkat karena masalah finansial.

Akhirnya bisa mengikuti acara ini dengan dukungan dana dari rumah sakit Muhammadiyah. Hal ini merupakan salah satu keuntungan adanya pola ibu asuh RS Muhammadiyah terhadap klinik Muhammadiyah terdekat.

Pria yang juga menjabat sebagai pimpinan Klinik Muhammadiyah Kedungadem Bojonegoro ini menjelaskan, kegiatan ini bertema Strategi Jaringan Klinik Muhammadiyah-Aisyiyah di Jawa Timur untuk Bertahan, Tumbuh, dan Berkembang Pasca Pandemi Covid-19.

Materi Rakerwil

Materi penting disampaikan pada Rakerwil XIII Klinik Muhammadiyah di antaranya Masa Depan Klinik Pasca Covid-19. Materi pertama ini disampaikan oleh Ketua MPKU PWM Jatim, dr Sholihul Absor MKes sesaat setelah membuka acara.

Dalam paparannya dia menjelaskan pentingnya kreativitas marketing, agar klinik tidak sepi pasien.

Materi kedua Akreditasi Klinik sebagai Guidance Good Corporate Governance Klinik disampaikan oleh dr Shopiati Sutjahjani MKes. Ketua Majelis Kesehatan PWA Jatim yang juga menjadi Surveyor Akreditasi Klinik ini menyatakan siap membimbing Klinik Muhammadiyah Jatim untuk persiapan akreditasi.

Edy SR, Konsultan Digital Branding dari Yogyakarta menyampaikan materi Strategi Marketing Sosial Media. Gayanya menyampaikan materi yang sesekali diselingi humor, membuat peserta tertarik dan tidak ada yang tertidur walaupun materi ini disampaikan malam hari. Bahkan hingga melewati jadwal yang direncanakan, peserta masih asyik menyimak.

Pada hari kedua, peserta mendapatkan materi Online Single Submission (OSS) terkait perizinan berusaha yang disampaikan oleh Fatchur Rohman SE. Berikutnya sharing tentang Peran Laporan Keuangan dalam Perkembangan Klinik yang disampaikan oleh  Pimpinan Klinik Muhammadiyah Mojoagung, Jombang. Lanjut sharing Strategi Pengembangan Klinik yang disampaikan oleh Pimpinan Klinik Muhammadiyah Kedungadem, Bojonegoro.

Sesi terakhir yang menjadi ciri khas dari Rakerwil adalah konsolidasi organisasi. Seluruh jajaran MPKU PWM Jatim yang hadir mengambil posisi di panggung. Sesi ini dipandu oleh Hendrix Irawan SE MM dari Divisi Klinik.

Dia mempersilakan para peserta untuk menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan klinik. Permasalahan tersebut selanjutnya ditanggapi oleh MPKU PWM. Sesi ini pun berlangsung gayeng, dilanjutkan dengan penutupan Rakerwil.

Penulis Eri Nurokhim  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version