PWMU.CO– Suami istri, Arif Mulyono dan Nurlaili, dari Kabupaten Purbalingga menghadiri Muktamar Muhammadiyah di Solo naik sepeda.
Anggota PCM Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga ini gowes santai melalui jalur selatan lewat Kebumen, Purworejo, Yogyakarta, finish di Solo. Mereka menempuh jarak kurang lebih 300 kilometer.
Nurlaili menyampaikan, motivasi bersepeda dari Purbalingga ke Solo untuk syiar Muktamar Muhammadiyah kepada masyarakat luas melalui bersepeda.
”Biasanya kami bersepeda bersilaturahmi dengan komunitas sepeda luar kota lainnya. Nah saat ini mau ada muktamar, kenapa tidak kita bersepeda untuk mensyiarkan Muktamar Muhammadiyah,” kata Nurlaili ketika disambut Ketua Panitia Gowes Muktamar di Sekretariat Panitia Muktamar Gedung Edutorium KH.Ahmad Dahlan, Sabtu (12/11/2022) pagi.
Nurlaili mengisahkan, ia dan suaminya bersepeda selama 3 hari 2 malam. Berangkat dari Purbalingga pada Kamis, 10 November 2022, pas Hari Pahlawan.
Hari pertama di perjalanan, Nurlaili dan Arif Mulyono bermalam di Jatibarang, Purworejo di tempat Komunitas Sepeda Mini, Minions, Purworejo.
Suami istri ini tergabung dalam Komunitas Sepeda Mini Purbalingga bernama Mlipir. Mereka kenal dengan komunitas sepeda di kota lain.
”Hari kedua kami singgah di rumahnya Bapak Amin Rais di Yogya. Kesannya luar biasanya. Kita happy,” kata Nurlaili. ”Kami berdua juga ikut Muktamaride kemarin itu,” tambah Nurlaili.
Kram Kaki
Dia bercerita, dari rumah Amien Rais lalu melanjutkan perjalanan ke Solo. Ketika mau masuk jalur jalan Yogya-Solo kakinya kram. Jadi harus istirahat dan mencari hotel untuk menginap.
Sementara Arif Mulyono menambahkan bisa bersepeda dari Purbalingga menuju Kota Solo memang terasa letih namun senang di dalam hati. ”Lelah tapi bahagia,” kata Arif.
Arif mengatakan, tujuan gowes dari Purbalingga ke Kota Solo ini untuk ikut serta syiar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah lewat olahraga sepeda.
”Mengenalkan event Muktamar Muhammadiyah kepada komunitas sepeda yang kita jumpai agar tahu. Saat ketemu, mereka bilang, ”Oh ini mau ke muktamar ya.”
Mereka menuturkan, untuk biaya perjalanan ini membawa uang Rp 2 juta. ”Sangu 2 juta. Sudah cukup untuk hotel dan makan. Kalau sisa ya buat modal jual martabak. Kami berdua ini usaha dagang martabak,” kata Arif Mulyono.
Arif Mulyono berharap dengan muktamar ini semoga Muhammadiyah bisa mencerahkan semesta. ”Harapannya Muhammadiyah bisa membawa Indonesia sejahtera. Umat yang berislami,” tambah Nurlaili.
Ketua Pantia Gowes to Muktamar, Taufiq Nugroho, menyambut gembira kedatangan pasangan gowes dari Purbalingga ini.
”Beliau berdua ini gowes mandiri tanpa dibiayai siapapun. Memiliki semangat yang luar biasa untuk menyemarakkan dan menggembirakan muktamar Muhammadiyah,” ujar Taufiq Nugroho.
Taufiq Nugroho menyampaikan, mereka berada di Kota Solo sampai muktamar selesai tanggal 20 November. ”Insyaallah selama di Solo panitia sediakan penginapan yang layak untuk istirahat,” ujar Taufiq.
Editor Sugeng Purwanto