Happy Saturday SD Mutu Dukun, Siswa Nostalgia Permainan Tradisional, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Mohammad Hasbi Amirudin
PWMU.CO – Dalam kegiatan Happy Saturday, siswa SD Muhammadiyah 1 (SD Mutu Tops) Dukun, Gresik, Jawa Timur, bernostalgia dengan permainan tradisional, Sabtu (5/11/22).
Kepala SD Mutu Tops Zakiyatul Faikhah SPd mengatakan dalam kegiatan ini, siswa bersama dengan guru memainkan permainan tradisional. Mulai dari gobak sodor, lompat tali, kelereng, engrang, maupun bakiyak.
“Dalam acara ini, siswa sangat antusias. Keceriaan tampak dalam wajah mereka ketika melakukan permainan gobak sodor,” katanya.
Dia menyampaikan dalam permainana ini ada karakter kerjasama, pantang menyerah, dan juga kecapana siswa dalam memenangkan permainan. Siswa sangat menikmati permainan demi permainan yang dilakukan di halaman sekolah.
Bermain Gawai
Zakiyatul Faikhah menjelaskan kegiatan yang bernostalgia dengan permainan tradisional ini sebagai bentuk mengurangi bermain melalui gawai. Untuk mengurangi bahaya bermain ini, kami mengenalkan kembali dengan permainan tradisional.
“Atas dasar ini, melalui kegiatan Happy Saturday ini kami mengangkat tema Traditional Games. Dengan permainan ini, siswa memiliki referensi permainan yang memiliki keseruan dan yang pasti menyenangkan juga. Semoga, setelah permainan ini, di rumah mereka bisa menjalankan permainan dengan teman-temannya,” ungkapnya.
Dia memaparkan game yang pertama diajarkan ke anak yakni permainan gobak sodor. Awalnya, guru memulai permainan yang nantinya akan menjadi contoh untuk siswa. Gelak tawa muncul ketika guru memberikan pemodelan permainan.
“Ya, awalnya tertawa sendiri dengan mengingat kembali masa kecil. Serasa ingin sekali kembali kecil sepertu dulu,” katanya, setelah ikut praktik dalam permainan tersebut.
Setelah itu, permainan dilanjutkan siswa. Dalam permainan tradisional ini, mereka dibagi untuk menjalankan permainan. Ada yang main gobak sodor, bermain kelereng, lompat tali, maupun gapyak. Permainan semakin seru tatkala lompat tali bisa dimainkan dengan berbagai variasi.
Dia berharap dengan kegiatan semacam ini, siswa jauh lebih mengenal permainan yang baru, tanpa harus melupakan permainan yang lama. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.