PWMU.CO– Dua Ketua PDM bertemu dalam Pengajian Umum Ahad Pagi at-Taqwa Windurejo, Kutorejo, Mojokerto, Ahad (13/11/2022).
Hari itu Ketua PDM Jember Kusno MPd diundang ceramah oleh teman semasa kecilnya yang kini jadi Ketua PDM Kabupaten Mojokerto M. Hobir MPd.
Usai pengajian, keduanya asyik ngobrol masa lalu di rumah Hobir di Desa Kutorejo. Hobir guru SMA Negeri 1 Kutorejo yang baru pensiun sebulan lalu.
Dua aktivis Muhammadiyah ini masa kecilnya satu kampung di Desa Kaliwates Kidul Jember. Keduanya juga sama-sama sekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Jember.
”Kita dulu kompak. Ada pengajian, majlis taklim selalu berangkat bersama. Usai sekolah mancing, main bola, sepedaan bersama,” cerita Kusno yang sekarang menjabat Kepala KUA Rambipuji.
Tamat MAN, Kusno diterima kuliah di STAIN Jember. Sedangkan Hobir memilih kuliah di Universitas Muhammadiyah Jember. Kisah masa kuliah ini makin seru.
Saat kuliah Kusno aktif di HMI. Di semester 3 kemudian dia aktif juga di IMM. Berdua masih aktif menghadiri pengajian bersama.
”Saya ini teman seperjuangannya Pak Hobir. Dulu kita berangkat kajian bareng, bermain, dan bergaul bareng. Hari ini saya bisa berjumpa kembali dengan Pak Hobir di rumahnya,” ujar Kusno.
Di masa kuliah, mereka mengenang masa pahit untuk bertahan hidup dan membiayai kuliah. ”Saya bekerja menggiling adonan tepung untuk kue kering. Harus kerja untuk membiayai kuliah,” ujarnya.
Hobir sepulang kuliah menjadi tukang becak untuk mencari uang. Dia tak malu kalau bertemu temannya. Dijalani saja hidup itu. Lulus kuliah Hobir menjadi guru. Kemudian menikah dengan istrinya dari Kutorejo Mojokerto dan memutuskan hijrah dari Jember ke desa istrinya.
Kusno tetap di Jember bekerja di Kantor Kementerian Agama hingga menjadi Kepala KUA. Keduanya sama-sama aktif di Muhammadiyah. Hingga terpilih menjadi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di tempatnya. Waktu jadi Ketua PDM ini mereka sering bertemu lagi ketika menghadiri acara di PWM Jatim.
Untuk mengenang masa perjuangan itu Hobir mengundang sohibnya itu ceramah di tempatnya. Usai ceramah mereka pun asyik mengobrol mulai masa lalu hingga perjuangan membesarkan Muhammadiyah di daerahnya.
”Itulah perjuangan kita di masa muda, namun dari segala rintangan tersebut kini bisa saling mengemban amanah bersama menjadi pimpinan daerah. Bahkan kontribusi dan perjuangan dakwah perjuangan harus kita capai agar eksistensi Muhammadiyah terus berkembang dan jaya,” lanjut Kusno.
Dua Ketua PDM itu lalu membahas amal usaha Muhamamdiyah (AUM) yang dibangun di Mojokerto dan Jember. Termasuk Muhammadiyah Boarding School (MBS) dan universitas.
Kusno bercerita, dulu dia terpilih menjadi ketua PDM Jember atas usulan PCM. ”Saya terpilih itu ya dari usulan cabang, dan mendapat suara terbanyak. Saat pengumuman saya belum tahu kalau saya yang terpilih,” tuturnya.
Penulis Muhammad Iqbal Rahman Editor Sugeng Purwanto