Dua Pengkultum Terbaik Spemdalas Dihadiahi Buku, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Ichwan Arif
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jawa Timur memberikan hadiah berupa buku kepada 2 siswa yang memberikan kultum terbaik periode Oktober 2022 di Masjid Taqwa, Selasa (15/11/22).
Koordinator Pembiasaan dan Pembinaan Karakter (PPK) kelas VII dan VIII putra Mohammad Nurhasan SPd mengatakan, pemberian penghargaan sebagai wujud apresiasi bagi siswa yang telah mempersiapkan materi kultumnya dengan baik dan tampil dengan maksimal.
“Bukan hanya menyiapkan materi, tetapi kedua siswa ini mampu menampilkan performance saat kultum dengan baik,” katanya, Rabu (16/11/22).
Dia memaparkan pemberian apresiasi ini sebagai wujud motivasi pada siswa lain supaya mereka terus ber-fastabiqul khoirot atau berkompetisi dalam kebaikan.
Materi Cinta
Bagi Aretha Zizi Verina Iransyah, pemberikan hadiah berupa buku ini sangat menggembirakan dan tak menduga sebelumnya.
“Karena kultum setelah shalat dhuhur dan ashar yang disampaikan siswa bagus-bagus,” ucap Zizi, sapaan akrabnya.
Bagi cewek kelahiran Gresik 19 Mei 2009 ini, sebelum menyampaikan materi kultum bertemakan Cinta, harus menyiapkan hampir 2 pekan. Cewek yang memiliki hobi main piono, game, dan baca cerita ini harus menyiapkan isi teks kultum, intonasi, dan ekspresinya saat nanti kultum.
“Ya latihannya sama mama di rumah. Hal ini dilakukan untuk lebih bisa percaya diri saat tampil kultum. Dengan tema Cinta, saya yakin siswa yang lain akan tertarik, maka harus disajikan dengan baik,” ungkapnya.
Cewek yang duduk di International Class Program (ICP) VIII ini menyampaikan tema Cinta ini diuraikan bagaimana cinta pada Allah, Rasul, dan juga sesama manusia. Dia pun mengungkapkan ada perasaan takut, tangan gemetaran, dan rasa deg-degan saat sebelum tampil.
“Tetapi, ketika sudah berbicara di depan, semuanya mengalir dengan sendirinya,” tambahnya.
Materi Kematian
Selain Zizi, siswa kelas IX ICP Athalarasya Sulthan Indarliano juga berkesempatan mendapat hadiah buku dari sekolah. Cowok yang akrab disapa Rasya ini mengaku senang dan tidak pernah menyangka bisa mendapat apresiasi ini.
“Intinya, saya hanya menyiapkan materi dengan baik, berlatih intonasi, cara berinterasi dengan audien, dan harus berani saat berbicara. Ini adalah tips yang saya praktikkan saat berkultum tersebut,” katanya, Rabu (16/11/22).
Dia memaparkan saat kultum membawa materi tentang kematian. Dalam kultum tersebut, dia memberikan pesan pada diri sendiri dan juga semua siswa, untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan ibadah dengan khusuk.
Saat ditanya apakah ada perasaan takut saat kultum? Dia mengaku perasaan ini sempat muncul, tetapi karena sering tampil di depan umum saat menjadi MC, perasaan ini hilang dengan sendirinya.
“Menjadi MC secara tidak langsung juga membentuk diri dalam seni berbicara. Intonasinya juga sudah bisa ditata dan yang lebih penting adalah bisa berkontak mata dengan audien. Ini yang menjadi kunci supaya sukses berbicara di depan umum,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.