Siswa SDMM Didoakan Jadi Anggota PP Muhammadiyah; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik M Fadloli Aziz.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Jawa Timur, merayakan Milad Ke-110 Muhammadiyah dan menyambut Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 melalui upacara, drama kolosal, dan tampilan musik guru di halaman sekolah, Selasa (15/11/22).
Upacara dihadiri Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Manyar, dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Perumahan Pongangan Indah (PPI) beserta Majelis Dikdasmen masing-masing.
Wakil Ketua PDM Gresik Dr Mustakim MSi dalam sambutannya menyampaikan sejarah awal masuknya penjajah di Indonesia, perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah, dan sejarah berdirinya Muhammadiyah Gresik. “Lahirnya organisasi Muhammadiyah tidak lepas dari kondisi saat itu di mana negara Indonesia dalam belenggu penjajahan,” tutur Mustakim.
Dia lantas menjelaskan, organisasi Muhammadiyah lahir di Yogyakarta pada 18 November 1912. “Kemudian berkembang tidak hanya di Yogya tetapi ke tempat-tempat yang lain seperti Gresik. Proses berdirinya organisasi Muhammadiyah di Gresik karena ada peran tokoh-tokoh muda Gresik pada tahun 1926,” terangnya.
Mustakim mengungkap saat itu ada tokoh muda Faqih Usman bersama teman-temannya berdiskusi di Masjid Jami Gresik, dekat alun-alun Gresik, mencari asal Muhammadiyah ke Yogyakarta. “Di sana bertemu Hoofd Bestuur Muhammadiyah. Oleh Hoofd Bestuur Muhammadiyah diminta kembali ke Gresik dan ke Surabaya untuk menemui KH Mas Mansur,” lanjutnya.
Akhirnya, pemuda-pemuda tersebut menemui KH Mas Mansur di Surabaya dan mengundang KH Mas Mansur untuk mengisi pengajian di Gresik. Setelah pengajian KH Mas Mansur itu, kata Mustakim, berdiri grup atau ranting Muhammadiyah Gresik pada 1926.
Dia menerangkan, setahun kemudian didirikan amal usaha Muhammadiyah bidang pendidikan yang pertama di Gresik pada 21 Juli 1927. Namanya Madrasah Muhammadiyah. “Oganisasi Muhammadiyah terus mengembangkan sayapnya, sampai pada tahun 2022 ini organisasi Muhammadiyah sudah memiliki 79 sekolah atau madrasah,” ucap mantan Pengawas Sekolah Berprestasi Nasional itu.
Mustakim menegaskan itulah peran bapak-bapak yang aktif di organisasi Muhammadiyah. Adapun peran siswa menurutnya rajin belajar sehingga kelak menjadi kader unggul. “Anak-anak nanti diharapkan jadi generasi muda yang siap menjadi pengganti tokoh-tokoh Muhammadiyah!” tuturnya.
Akhirnya dia mendoakan, “Mudah-mudahan dari SD Muhammadiyah kelak ada yang menjadi Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Semoga ada yang menjadi Presiden Republik Indonesia. Dari SD Muhammadiyah Manyar akan ada yang menjadi menteri-menteri NKRI. Amin ya rabbal alamiin,” doa Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Bangkalan itu. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN