Siswa Spemdalas Belajar Literasi Digital di Program Orangtua Mengajar, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Lely Badriyah
PWMU.CO – Siswa kelas VIII Carbon SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jawa Timur mengadakan program Orangtua Mengajar dengan tema Digital Everything, Senin (7/11/22).
Pada kegiatan ini Spemdalas menghadirkan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Abudurrahman Faris SE MSM. Dalam materinya, orangtua dari Nadya Ayu Zaskia Kirani ini menyampaikan mengenai literasi bahasa, literasi data, dan literasi digital yang sering disingkat 3L.
“Saya yakin, generasi muda sekarang pasti memiliki kemudahan yang dalam mengakses media digital,” ujarnya.
Dia memaparkan sekarang siswa pasti memiliki Intagram, Facebook, Twiter, Whatsapp, Line, maupun Telegram. Media sosial ini sangat akrab dan pasti dijadikan media oleh siswa untuk berkomunikasi.
Generasi Milenial
Abudurrahman Faris menjelaskan selain menggunakan dengan bijak, hadirnya media sosial juga terdapat tantangan dan peluang bagi generasi milenial saat ini.
”Saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi,” ungkapnya.
Dia memaparkan kemudahan akses serba digital terus memudahkan kegiatan manusia saat ini sehingga ada beberapa strengthen life skills yang harus dimiliki. Seperti terampil niat hidup lebih baik, berkarya, berpikir kritis reflektif, bekerja sama, hidup bahagia, terampil hidup sehat, dan hidup dalam menghadapi kebencanaan.
Siswa pun mengikuti penjelasan dengan antusias, Aufa Nur Adia semisal. Dia menanyakan apakah pihak pemerintah sudah mendukung program literasi digital yang ada di Indonesia?
“Jika ada, apa saja program tersebut?” tanyanya kedua.
Abudurrahman Faris pun memberikan jawaban dengan fakta-fakta yang ada di Indonesia, terkait dengan kegiatan literasi digital, khususnya ketika Covid-19 melanda Indonesia dan dunia. Literasi digital tidak terelakan lagi, sehingga pemerintah terus memberikan edukasi tentang literasi ini.
“Siswa pun harus mampu menguasai ini, sehingga kemampuan literasi ini terus mengikuti perkembangan zaman,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.