Tarian Kolosal Libatkan 7 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah Se-Indonesia, liputan Ichwan Arif dari Solo
PWMU.CO – Tari persembahan kolosal Raditya Indonesia Mencerahkan Semesta mewarnai pembukaan Muktamar kKe-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan Solo, Sabtu (19/11/22)
Persembahan kolosal ini merupakan gabungan dari 7 perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Indonesia. Ada Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadi Sorong, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Samarinda, Universitas Muhammadiyah Makassar Sulawesi, Universitas Muhammadiyah Mataran NTB, Universitas Aisyiyah Yogyakarta, dan Universitas Muhammadiyah Medan Sumatera Utama. Tujuh perguruan tinggi ini kerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Persembahan ini menghibur tamu undang, peserta, dan penggembira muktamar yang memadati stadion yang berkapasitas 25 ribu yang berada di Jalan Adi Sucipto nomor 1 Manahan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta ini.
Tepat pukul 09.20, dari dua pintu stadion sisi utara dan selatan, para pemain berlarian menuju tengah lapangan hijau. Menempati posisi masing-masing, dengan kostum pemain beraneka ragam. Ada yang memakai kostum kuning hijau, hitam putih, hitam merah bata, hitam pink, hitam biru, hitam hijau, dan hitam orange.
Lambang Muhammadiyah
Di satu sisi, puluhan pemain membawa kain hijau muda yang di aruh di tengah lapangan. Mereka menempati posisi tengah lapangan. Di dalam kain hijau itu, muncullah seorang pemain dengan mengibarkan selendang warna abu-abu. Setelah itu, satu persatu pemain membentangkan ujung kain sampai membentuk lambing sinar matahari, seperti lambang Muhammadiyah.
Tarian yang diiringi musik gamelan menambah kidmat orang menyaksikan tarian dari tribun stadion. Di pinggir lapangan, pemain juga mengibarkan bendera kuning. Tangan mereka terus bergerak dengan iringan musik yang mengalun.
“Tariannya sangat bagus. Senang lihatnya,” ujar Erlina SSos Penggembira dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bengkulu Utara yang duduk di tribun sisi selatan, saat diwawancari PWMU.CO, sambil sorot matanya ke tengah lapangan.
Setelah 10 menit berlangsung, pemain keluar lapangan dari dua pintu utara dan selatan. Mereka berlarian secara teratur menuju pintu keluar. Kain hijau muda dengan formasi matahari bersinar ini tetap berada di tengah lapangan. Simbol ini terpasang sampai acara pembukaan Muktamar berakhir. (*)
Editor Muhammad Nurfatoni.