PWMU.CO – Pembukaan Muktamar ke 48 Muhammadiyah-Aisyiyah di Stadion Manahan Surakarta memberi kesan bagi penggembira yang datang dari seluruh negeri.
Erlina SSos dari PDM Bengkulu Utara mengatakan, saat berangkat pagi-pagi jalan Adi Sucipto menuju Stadion Manahan macet total sehingga dia dan rombongan berjalan kaki menuju sekitar 5 Km. Dari 36 orang rombongannya hanya 2 orang yang mendapatkan undangan penggembira.
Dalam perjalanannya karena terlalu bersemangat yang awalnya jalan lalu lari hingga dia terjatuh dan ditolong penggembira.
Hj Darsuni, usia 76 tahun, datang ke muktamar sebagai penggembira. Dia bersemangat meski berjalan dituntun. Butuh perjuangan untuk ke Manahan bagi yang berusia lanjut. Ketika tidak kuat jalan, diminta istirahat.
Acara pembukaan disuguhi pertunjukan. Diawali 1200 pesilat Tapak Suci beratraksi memaerkan jurus-jurus silat.
Penggembira dari Bali sekitar 300 orang hadir sekitar stadion dan yang bisa masuk hanya 30 orang. Rombongan ini naik bus menuju Solo.
Suguhan berganti tari drama kolosal persembahan 7 perguruan tinggi seperti Universitas Muhammadiyah Surakarta, UNIMUDA Porong, UM Kaltim Samarinda, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Muhammadiyah Mataram NTB, Universitas Aisyiyah Yogya, Universitas Muhammadiyah Medan Sumatra Utara bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia Surakarta.
Sekitar jam 08.30 Presiden Jokowi datang ke arena pembukaan muktamar beserta Ibu Negara Iriana.
Penulis Syahroni Nur Wachid