Paciran Penyumbang Terbanyak Penggembira Muktamar dari Lamongan; Liputan Gondo Waloyo, kontributor PWMU.CO Lamongan
PWM.CO – Dari jumlah 8.271 penggembira yang diberangkatkan Pimpinan Daerah Muhmmadiyah (PDM) Lamongan, PCM Paciran adalah penyumbang terbesar jumlah peserta.
Penggembira Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta 19-20 November 2022 dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Paciran berjumlah 1.845 orang.
Ketua PCM Paciran Drs Anwar MPd mengatakan antusiasme warga PCM Paciran itu tulus tanpa ada big boss atau sponsor yang memberangkatkan. “Mereka menggembirakan muktamar dengan penuh semangat warga,” ujarnya.
Menurut Anwar, 1.845 penggembira itu berasal dari Ranting Muhammadiyah se-Cabang Paciran. Mereka diangkutdengan 25 bus, 15 Elf, dan 30 mobil. Bergerak ke Solo hari Jum’at 18 November 2022. Sebagian pagi hari dan yang lain malam.
“Saya merasa sangat senang dan semakin semangat berkhidmat di PCM Paciran dengan melihat jumlah penggembira yang besar,” kata Anwar yang juga wali santri Pondok Pesantren Al Ishlah Sendangagung Paciran itu.
“Kepada semua peserta penggembira, jagalah kesehatan, persiapkan mental, dan jadilah warga Muhammadiyah yang baik yang bisa menjadi uswah hasanah serta jangan mudah menyalahkan siapapun,” pesannya sebelum pemberangkatan penggembira.
Wakil Ketua Bagian Pendidikan PCM Paciran Ahmad Muhtar MPd memberikan data detail jumlah penggembira asal Paciran: PRM Paciran 2 bus, Pondok Modern Paciran 3 bus, Pondok Pesantren Karangasem 2 bus, PRM Blimbing 3 bus, PRM Sendangagung 3 bus. “Lainnya ada yang 2 bus dan ada 1 bus,” katanya. Mantan Kepala SMPM 12 Sendangagung itu menambahkan ada 22 PRM di PCM Paciran.
Soal PRM Sendangagung yang berangkat Jum’at malam, dia menjelaskan hal itu sengaja dilakukan untuk menghemat waktu. “Mengingat sebagian besar penggembira PRM Sendangagung adalah guru dan dosen yang memiliki amanah mengajar di Pondok Pesantren Al Ishlah yang saat ini tidak libur. Ada 2.500 santri yang mukim di pondok,” tegas guru SMPM 12 dan MA Al Ishlah Sendangagung itu (*)
Editor Mohammad Nurfatoni