Muktamar di mata Komunitas Media MTs Muhammadiyah 2 (Madtsamuda) Karangasem, Paciran, Lamongan; Catatan Meisya Nuzula F dan Aisyah Nur I.
PWMU.CO– Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah disambut dengan semarak di berbagai daerah di Indonesia. Pada kegiatan pra muktamar misalnya, beragam kegiatan telah dilaksanakan mulai dari pawai taaruf, bazar, jalan sehat, dan lain sebagianya.
Ambil contoh di Kabupaten Lamongan misalnya. Kegiatan yang berlangsung pada hari Ahad, 30 Oktober 2022 itu berlangsung begitu meriah. Jalan sehat tersebut juga dihadiri Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. Dalam kesempatan tersebut, Yuhronur menyampaikan selamat bermuktamar bagi warga Muhammadiyah.
Pada kegiatan itu, Yuhronur mendoakan kesuksesan untuk Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah. Kegiatan jalan sehat, yang menjadi penyemarak dapat menyukseskan kegiatan yang diselenggarakan Muhammadiyah.
“Senang semua, bahagia semuanya, sehat semuanya, meski tidak semuanya dapat hadiah umrah setidaknya mendapatkan hadiah bersilaturrahim,” papar Pak Yes, panggilannya.
Muktamar Ajang Silaturahim dan Kolaborasi
Muktamar Muhammadiyah merupakan permusyawaratan tertinggi di Persyarikatan. Pada gelaran ke-48, muktamar di Solo dilaksanakan pada 23-25 Rabiul Akhir 1444 H. Momen lima tahunan tersebut sekaligus menjadi ajang silaturahim dan kolaborasi warga Muhammadiyah se-Indonesia, bahkan dunia.
Tiap lima tahun, muktamar di gelar. Pada 2005 berlangsung di Malang, Jawa Timur, tepatnya di Stadion Gajayana. Pada muktamar ke-45 tersebut mengambil tema “Muktamar Jelang Satu Abad Muhammadiyah: Tajdidi Gerakan untuk Pencerahan Peradaban”. Sedangkan pada tahun 2010 di Yogyakarta dengan tema “Gerak Melintas Zaman Dakwah dan Tajdid Menuju Peradaban Utama.”
Pada Muktamar ke-47 Muhammadiyah, yakni di tahun 2015 Haedar Nashir ditetapkan menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020. Haedar menggantikan ketua umum sebelumnya Din Syamsuddin. Pada muktamar di Makassar mengambil tema “Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan”.
Tema-tema yang digagas merupakan komitmen Muhammadiyah dalam memajukan Indonesia. Dengan sentuhan Islam melalui gerakan amar ma’ruf nahi mungkar, yang mengusung tagline “Islam Berkemajuan”.
Tahun 2020, harusnya muktamar diselenggarakan, namun adanya pandemi Covid-19, muktamar diundur pada 2022 di tempat yang sama: Surakarta, Jawa Tengah.
Maka dari itu, seluruh warga Persyarikatan begitu antusias mengikuti kegiatan Muktamar ke-48 Muhammadiyah & Aisyiyah. Tidak mengenal usia, daerah, dan suku, semuanya berkumpul untuk menggembirakan muktamar. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.