Kota Mandiri Muhammadiyah 2030, Gagasan PCM Babat di MITE 2022. Liputan Alfain Jalaluddin Ramadlan, Kontributor PWMU.CO Kabupaten Lamongan.
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat, Lamongan, Jawa Timur membuka stan di Expo Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, Kamis-Senin (17-21/11/2022) di Exhibition Center De Tjolomadoe.
Dalam Muhammadiyah Innovative and Technology Expo (MITE) 2022 tersebut, PCM Babat ikut serta mengambil peran untuk mewujudkan mimpi besar Muhammadiyah, yakni Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta.
PCM Babat membangun gagasan “Kota Mandiri Muhammadiyah 2030” yang di dalamnya ada perumahan islami yang diberi nama Bale Sang Pencerah (BSP).
Di dalam perumahan tersebut terintegrasi dengan lembaga pendidikan internasional yang diberi nama Al-Tanwir Internasional Muhammadiyah Boarding School (Al Tanwir IMBS).
Tiga pilar pokok utama yang terintegrasi dalam kota mandiri yaitu kawasan ekonomi, kawasan pendidikan dan perumahan yang dekat dengan fasilitas kesehatan Rumah Sakit Umum (RSU) Muhammadiyah Babat.
Tiga Agenda PCM Babat di MITE 2022
Panitia pembangunan IMBS, Ahmad Arif Rahman Saidi SE MHes mengatakan, ada tiga agenda yang menjadi gol PCM Babat dalam membuka stan di MITE 2022.
Pertama, show of force (unjuk kebolehan), yang bertujuan untuk menunjukkan amal usaha baru di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat.
“Selain itu, untuk memberikan edukasi atau inspirasi ke Pimpinan Cabang dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Indonesia, tentang penggabungan konsep sekolah dan perumahan atau hunian,” katanya.
Gol yang kedua, yakni untuk mensosialisasikan At-Tanwir IMBS. Selain itu untuk menjaring dana, bisa berupa hibah, wakaf atau Zakat Infaq Shadaqah (ZIS) dari pengunjung atau instansi terkait, baik dari persyarikatan maupun perorangan, guna pembangunan IMBS.
Sedangkan gol yang ketiga yaitu, mensosialisasikan Bale Sang Pencerah, yang merupakan perumahan dengan konsep islami gagasan PCM Babat.
“Hal ini mempunyai tujuan untuk menjaring dana investor, guna pembangunan dan pengembangan perumahan kita,” sambung Arif yang juga anggota Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PCM Babat ini.
Misi Pendirian IMBS
Arif mengatakan, dalam pendirian IMBS, PCM Babat memiliki misi; pertama untuk menyelenggarakan pendidikan pesantren dengan mengintegrasikan Imtaq, Iptek dan amal yang berwawasan global.
“Kedua, menyelenggarakan pendidikan berbasis tahfidz, enterpreneurship dan teknologi informasi,” ujar Ketua Pengurus Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) Mulia Babat ini.
Ketiga, menyelenggarakan pendidikan dengan empat bahasa pengantar, yakni Bahasa Indonesia, Inggris, Arab dan Mandarin).
“Dengan misi tersebut, kami mempunyai tujuan agar santri diterima di perguruan tinggi favorit baik dalam atau luar negeri. Selain itu agar santri memiliki jiwa entrepreneur khususnya di bidang properti dan mampu mengimplementasikan dalam kehidupannya. Serta mampu menjadi pengusaha muslim yang mandiri dan berdedikasi terhadap agama dan ummat,” ucapnya.
Di bidang tahfidz, diharapkan santri mampu menghafal al-Qur’an 18 juz, mampu memahami ilmu agama, dan mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari hari.
Untuk entrepreneur, kata Arif, diharapkan santri mampu membaca peluang usaha, santri mampu membuat perencanaan, mampu dan berani mengeksekusi, serta mampu beradaptasi perubahan global.
“Sedangkan untuk wawasan global, diharapkan santri mampu berkomunikasi dengan empat bahasa, santri mampu menguasai keterampilan IT termutakhir, dan santri memiliki jiwa kepemimpinan global,” pungkasnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni