Makna Mitsaqan Ghalizha Kedua
Konteks kedua mitsaqan ghalizha, termaktub dalam sebuah firman-Nya, “Dan telah Kami angkat ke atas mereka gunung untuk menguatkan perjanjian mereka. Dan kami perintahkan kepada mereka, masukilah pintu gerbang itu sambil bersujud, dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka, Janganlah kamu bergegas melanggar hari Sabtu (Sabat), dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh (al-Nisa’ 154)”.
Hampir seluruh cerita yang menghiasi isi al-Qur’anil Azhim adalah sepak terjang keculasan Bani lsrail, menafikan utusan Tuhan. Tatkala kaum Nabi Musa mendapat perintah, beribadah pada hari Sabtu, tetap saja mereka melanggar. Mitsaaqan ghaliizha dengan beraninya mereka langgar.
Semboyan mereka adalah, “Kami dengar dan kami pungkiri” (al-Baqarah 93). Maka, mereka lantas dikutuk Allah SWT dengan sebutan yang sangat menjijikkan: “kunuu qiradatan khasi’in”, artinya “Jadilah kalian kera-kera yang hina” (aI-Baqarah 65). Ada yang menafsirkan bahwa menurut ayat ini mereka benar-benar jadi kera lantas tidak lama kemudian mereka mati. Ada juga pendapat bahwa perangai Bani lsraillah yang tak ada bedanya dengan monyet yang hina itu.
Berapa banyak para nabi dan rasul serta orang-orang suci yang didustakan oleh orang-orang Yahudi? Tak terhitung jumlah para kekasih llahi telah mereka bunuh. Mereka memang diberi superioritas seperti firman-Nya, “Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepada kamu dan Aku telah melebihkan kamu atas segala umat (aI-Baqarah 122)”.
Namun demikian, semua itu tidak membuat mereka bersyukur, malah sebaliknya. Mengkufuri dan mendesain kerusakan di muka bumi.
Baca sambungan di halaman 3: Makna Mitsaqan Ghalizha Ketiga