PWMU.CO– Rapimwil II Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur berlangsung di Aula Mas Mansyur PWM Jawa Timur, Jl Kertomenanggal IV/1, Surabaya, Sabtu (26/11/2022).
Sebanyak 200 peserta Rapimwil II dari 38 daerah seluruh Jatim hadir. Tema yang diangkat konsolidasi organisasi menuju PWPM Jawa Timur progresif dan berkemajuan.
Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur periode 2018-2022 Dikky Syadqomullah SHI MHES mengatakan, ada beberapa hal yang dibahas pada Rapimwil II.
Pertama, Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur harus terorganisasi dengan baik, seperti yang digambarkan di dalam surat As-Shaff ayat 4
{إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُم بُنْيَانٌ مَّرْصُوصٌ} [الصف : 4]
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
”Ayat tersebut merupakan motivasi dari Allah untuk hamba-hambaNya agar berjihad di jalanNya dan sebagai pengajaran bagi mereka apa yang harus dikerjakan yaitu berbaris dalam jihad secara sejajar dan lurus tanpa adanya celah dalam barisan,” kata Dikky.
Barisan rapat dan teratur, kata dia, tercapai kesetaraan di antara mujahidin, saling memperkuat dan menimbulkan rasa takut bagi musuh.
”Kekuatan organisasi yang sudah gariskan dalam pedoman organisasi harus betul-betul dilaksanakan dengan maksimal diberbagai tingkatan, sehingga dalam pelaksanaan program kerja menjadi mudah,” tuturnya.
Kedua, Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur harus memahami GBHG (Garis Besar Haluan Gerakan) atau Khittah Perjuangan Pemuda Muhammadiyah.
Lima Dimensi GBHG yaitu
1. Dimensi Religi
Anggota Pemuda Muhammadiyah sudah tuntas dimensi religi. Memiliki keagamaan yang kuat. Ketika umat membutuhkan sandaran hukum Islam harus berkompeten menjawab dengan sebaik-baiknya.
”Pemuda Muhammadiyah bisa berperan aktif menggiring umat ke posisi arus tengah atau menjadi ummatan washatan,” tandasnya.
2. Dimensi Sosial
Gerakan sosial ini sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat, maka Pemuda Muhammadiyah melakukan gerakan sosial. Memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
3. Dimensi Ekonomi
Kader Pemuda Muhammadiyah harus memiliki semangat kemandirian. ”Mari kita wujudkan kemandirian ekonomi ini bersama-sama dengan menggerakkan potensi daerah masing- masing,” ujarnya.
4. Dimensi Politik
Tidak boleh alergi politik, harus ada jabatan-jabatan politik yang diisi oleh Pemuda Muhammadiyah supaya ada sinergi antara persyarikatan dengan pemerintahan. Politik kader Pemuda Muhammadiyah adalah politik adiluhung dan santun.
5. Dimensi Kebudayaan
Peduli terhadap budaya lokal yang akhir-akhir ini sudah mulai tergerus oleh pengaruh modernis dan globalisasi.
”Pemuda Muhammadiyah harus memberikan solusi dan langkah strategis untuk menjaga budaya lokal dan meninggalkan budaya asing yang merusak akhlak generasi muda,” katanya.
Ketiga, mari kita bersinergi bersama memajukan Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur menjadi organisasi kepemudaan yang unggul dengan spirit iman.
Penulis Syahroni Nur Wachid Editor Sugeng Purwanto