PWMU.CO– Keindahan syair al-Quran menjadi kupasan Kajian Ahad Pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gresik di Masjid at-Taqwa Jl. KH Kholil Gresik, Ahad (27/11/2022) pagi.
Hadir sebagai penceramah pengasuh Pondok Pesantren Al Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan, Drs KH Muhammad Dawam Sholeh. Pengajian dihadiri 228 orang.
Kajian ini rutin diadakan setiap akhir bulan oleh PCM Gresik. Dalam ceramahnya Ustadz Dawam yang dikenal penyair ini memaparkan keindahan syair al-Quran.
”Salah satu mukjizat al-Quran adalah disusun sebagai syair yang indah. Umar bin Khattab, yang memusuhi Nabi Muhammad dan ajaran Islam hatinya melunak setelah mendengar ayat al-Quran,” katanya.
Karena syair al-Quran, kata dia, hati Umar bin Khattab yang keras lagi benci Islam, jadi luluh hatinya setelah mendengar bacaan surat Thaha yang dibacakan Fatimah, adik Umar yang muslim.
”Semula mau bunuh Nabi karena mendengar adiknya telah menjadi pengikut Islam. Tapi Umar urung niatnya dan masuk Islam,” cerita Ustadz Dawam, alumnus KMI Gontor 1972.
Karena itu, banyak generasi setelah Nabi juga ahli syair, seperti Ali bin Abi Thalib, Abu Nuwas, Imam Syafi’i dan lainnya. Sampai sekarang pun masih banyak orang ahli syair, seperti Taufiq Ismail yang pernah hadir di Pondok Pesantren Al Ishlah yang punya 2.500 santri.
Ustadz Dawam juga mengupas Muhammadiyah yang mencerahkan dan maju. Cerah artinya tidak gelap. Tidak gelap karena Muhammadiyah beramar makruf nahi mungkar. Termasuk memberantas TBC. Takhayul bid’ah dan khurafat yang membuat umat Islam gelap.
Anggota Badan Waqaf Gontor itu menambahkan, selain cerah, Muhammadiyah juga maju, karena sejak didirikan KH Ahmad Dahlan, 18 November 1912, Kiai Dahlan sudah visioner. Ide dan gagasan telah melampau zamannya.
Ceramah diakhiri doa untuk kebaikan bangsa khususnya untuk saudara di Cianjur yang ditimpa bencana.
Penulis Gondo Waloyo Editor Sugeng Purwanto