PWMU.CO – Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi meninggal dunia, Kamis (16/3) pukul 06.15 di Kediamannya, Komplek Pesantren Mahasiswa Al Hikam, Jalan Cengger Ayam, Malang, Jawa Timur.
M Cholis, salah seroang santrinya, yang dihubungi pwmu.co Kamis (16/3) pukul 07.30 WIB, memastikan kebenaran kabar duka itu. “Ini saya sedang melayat di rumah duka. Almarhum baru saja dimandikan.” katanya. Menurut rencana, Kyai Hasyim Muzadi akan dimakamkan di Pesantren Al Hikam Depok, Jawa Barat. Jenazah akan diberangkatkan setelah shalat Dhuhur.
(Baca juga: Ketua Umum PP Muhammadiyah Jenguk KH Hasyim Muzadi yang Sedang Dirawat di RS)
“Atas nama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan warga Muhammadiyah Jawa Timur, kami sampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga seluruh amal baik beliau diterima, diampuni, dirahmati oleh Allah, dan keluarga almarhum diberikan ketabahan dan kesabaran,” kata Ketua PWM Jatim M Saad Ibrahim.
Kami warga Muhammadiyah, kata Saad, sangat merasa kehilangan seorang pemimpin umat, yang memahami dan mengapresiasi keragaman, sekaligus perekat perbedaan. “Kami menginstruksikan ke warga Muhammadiyah untuk menshalatghaibkan beliau,” pesan Saad.
(Baca juga: Ketulusan KH Hasyim Muzadi dalam Menjalin Hubungan dengan Muhammadiyah)
Sementara itu Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Nadjib Hamid mengatakan, kematian sejatinya adalah peristiwa biasa. Karena semua orang pasti akan mati. “Tapi jika yang meninggal adalah tokoh besar, maka peristiwanya menjadi luar biasa, mengingat jasa-jasa baik yang ditinggalkan memang luar biasa,” demikian pernyataan Nadjib Hamid.
Nadjib mengungkapkan, KH Hasyim Muzadi selama ini dikenal sebagai pemimpin besar, perekat umat. “Kami umat Islam dan bangsa Indonesia merasa sangat kehilangan.”
Ada kenangan KH Hasyim Muzadi yang tak terlupakan bagi Muhammadiyah Jawa Timur. “Ketika periode beliau memimpin PBNU, kami relatif intens berhubungan dengan beliau. Tepatnya pada tahun 2001, saat Presiden Abdurrahman Wahid hendak diturunkan jabatannya sebagai Presiden RI,” kata Nadjib.
(Baca juga: Dirawat di Rumah Sakit, Tetap Pikirkan Bangsa: 3 Pesan KH Hasyim Muzadi yang Disampaikan ke Haedar Nashir)
Ketika itu, tuturnya, banyak aset amal usaha Muhammadiyah di Jawa Timur yang dirusak, dilempari “jumroh” oleh sekelompok orang yang mengaku pendukung Gus Dur. “Mereka umumnya adalah umat Nahdliyin, sehingga beliau (KH Hasyim Muzadi, Red) terpaksa ikut menenangkan ke bawah,” kenang Nadjib.
Hubungan tersebut, ujarnya, tetap berlanjut hingga akhir hayat. “Bersyukur kami bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr Haedar Nashir dan rektor UMM Drs Fauzan MPd, sempat bezuk ketika beliau dirawat di rumah sakit Lavalet Malang beberapa waktu lalu,” ujar Nadjib.
“Semoga jasa dan amal baiknya bagi umat dan negeri ini diterima oleh Allah SWT dan diberikan tempat yang mulia di sisi-Nya. Semoga pula, segera muncul pengganti yang lebih hebat lagi,” doa Nadjib. (MN)