Kini TK Aisyiyah 1 Probolinggo Punya Tiga Guru Bergelar S2; Liputan Dewi Camelia Irani, kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo.
PWMU.CO – TK Aisyiyah (Aisyiyah Bustanul Athfal atau ABA) 1 Kota Probolinggo kini memiliki tiga guru yang bergelar sarjana S2 alias master. Mereka menempuh studi di Prodi Magister Managemen Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Dalam Wisuda Program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana pada 29 Oktober 2022 lalu ketiga guru itu—Safitri Dia Pramita MPd, Delia Nuralita Fajri MPd, dan Aryzana Maharanny Mpd—lulus tepat waktu dengan predikat Cumlaude. Bahkan Safitri Dia Pramita berhasil menyelesaikan kuliah dalam tiga semester saja.
Melanjutkan kuliah bagi seorang guru wanita bukan hal yang mudah. Maklum selain bekerja sebagai guru, mereka juga menjadi ibu rumah tangga dengan seabrek kegiatan.
Delia Nuralita Fajri, atau yang biasa disapa Delia, menyampaikan dia harus bisa mengatur antara kuliah dan bekerja. “Di tengah kesibukan mengajar, baik mengajar di sekolah maupun mengajar di bimbingan belajar, saya sempatkan untuk membaca materi yang telah diberikan dan berusaha mengerjakan tugas. “Alhamdulillah kuliah yang saya tempuh diadakan secara offline, yang jadwal kuliahnya tidak mengganggu jadwal mengajar,” ujarnya pada PWMU.CO Senin (18/11/2022).
Sementara itu, Safitri Dia Pramita atau biasa disapa Fitri, mengungkapkan kuliah sambil bekerja tentu saja bukanlah hal yang mudah. “Tapi alhamdulillah saya punya support system yang luar biasa, yaitu dari keluarga dan teman seperjuangan yang menempuh S2,” ujarnya.
Mereka, sambung dia, sangat membantu apalagi sejak dimulai perkuliahan saya sedang hamil anak pertama. Dan selama proses perkuliahan saya merasakan bagaimana riweh-nya menjadi ibu muda,” tambah dia.
Aryzana Maharanny alias Ari, mengatakan, karena usianya yang tidak muda lagi dibandingkan teman-teman menempuh S2, ini membuatnya merasa sangat berat membagi waktu antara bekerja dan kuliah, apalagi banyak hal baru yang harus dia pelajari.
”Wah kuliah kali ini saya baru tahu tentang medley dan juga jurnal-jurnal. Pokoknya awal semester satu kuliah bikin ingin berhenti. Tapi alhamdulillah teman-teman memberi support yang luar biasa untuk tetap semangat menyelesaikan kuliah Magister Pendidikan ini,” terang dia.
Cita-Cita Mulia
Ary mengatakan, kegigihannya menyelesaikan kulia S2 itu didorong oleh cita-cita mulia. “Delia ingin mengembangkan minat dan bakatnya selain mengajar. Saya ingin mencoba banyak hal baru. Ya kalau sekarang harus keluar dari comfort zone (zona nyaman),” ujarnya.
Setelah lulus S2 itu, dia mengaku ingin mendirikan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di daerah pedesaan. Tepatnya di daerah Klaten, Jawa Tengah. “Saya ingin mendirikan PAUD di tempat tinggal nenek saya. Di masa tua nanti ingin tetap membersamai dan melihat keceriaan anak-anak,“ terangnya
Fitri, menambahkan, dia bercita-cita mendirikan lembaga pendidikan sendiri di bidang nonformal. ”Saya ingin mendirikan lembaga nonformal karena waktu kuliah S1 di Pendidikan Nonformal dan dengan S2 Managemen Pendidikan. Sepertinya akan sangat membantu terealisasinya cita-cita tersebut. Minta doanya saja ya,“ ucapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni