Gelar Karya Proyek Smamsatu Sulap Limbah Masker Jadi Bahan Bakar Eco Power; Liputan Dwi Ayu Kurniawati, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik, Jawa Timur, sukses mengadakan Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), di Sport Hall Smamsatu, Selasa (29/11/2022). Kegiatan ini sebagai penilaian akhir semester (PAS).
Acara yang dihadiri oleh siswa, guru, dan perwakilan wali siswa tersebut dibuka oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Priyandono SPd.
Dalam sambutannya, pengawas yang murah senyum ini menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Smamsatu Gresik yang telah mengadakan Gelar Karya P5 dengan luar biasa.
“Suatu prestasi bagi Smamsatu sebagai salah satu sekolah penggerak pertama yang bisa melakukan kegiatan Gelar Karya P5 di tahun kedua ini dengan menampilkan lebih dari 60 projek riset inovatif. Saya benar-benar bangga dan berbahagia bisa melihat potensi siswa yang beragam,” katanya.
Dia menambahkan, sejak awal sudah percaya bahwa Smamsatu Gresik dapat melaksanakan Kurikulum Merdeka dengan maksimal. “Dengan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang dimiliki, tentu tidak sulit bagi Smamsatu untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka ini,” ujar dia.
Tema Gelar Karya P5 Kelas X Smamsatu adalah mengelola daur ulang limbah. Sebanyak 60 karya riset inovatif yang ditampilkan oleh siswa kelas X ini sangat beragam. Ada yang mendaur ulang minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, sabun cuci tangan, dan sabun cuci piring yang lembut di tangan. Ada pula limbah sterofoam yang diolah menjadi Lem Styro yang dapat digunakan untuk merekatkan benda, dan lain sebagainya.
Sementara itu kelompok kelas X6 membuat karya dari limbah masker. Melalui proses pembakaran dan penyaringan uap berhasil diubah menjadi cairan Eco Power yang dapat menjadi pengganti bahan bakar.
“Produk Eco Power bisa digunakan sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah,” Oktifia Andriena, siswa kelas X6.
Dia menjelaskan, projek kami ini didasari dari banyaknya limbah masker yang dibuang oleh masyarakat.“Kelompok kami lalu melakukan riset bagaimana agar masker bekas ini bisa dimanfaatkan. Akhirnya kita bisa menciptkan produk Eco Power. Riset ini dibantu oleh Bu Leny Rakhmawati Ssi,” tuturnya.
Limbah dapur seperti kulit pisang, kulit bawang, cangkang telur, atau sayur busuk juga berhasil diolah menjadi pupuk. Seperti dilakukan oleh salah satu kelompok kelas X1. Mereka berhasil membuat pupuk cair dari limbah sayuran yang sudah tidak digunakan. Limbah itu difermentasikan menjadi pupuk cair yang dapat digunakan pada semua jenis tanaman.
“Produk dari daur ulang limbah sayur busuk ini bebas dari bahan bahan kimia sehingga tanaman bisa tumbuh lebih sehat,” tutur Muhammad Nafis Najmufi, salah satu anggota kelopmpok, Selasa (29/11/2022).
Dia mengaku jika kelompoknya sangat bersemangat dalam pameran ini. Mereka mempersiapkan dekorasi stan pameran agar menarik perhatian para tamu. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni