Sabun Jelantah Raih Terbaik I di Gelar Karya Proyek Kelas X Smamsatu; Liputan Dela Andika Tri Pamungkas, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Sajen aliasa Sabun Jelantah berhasil menjadi Juara I Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diselenggarakan SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu), Gresik, Jawa Timur, di Sport Hall Smamsatu, Selasa (29/11/2022).
Gelar Karya Proyek kelas X yang bertema Pengolahan Limbah Tepat Guna ini sekaligus penilaian akhir semester I. Acara berlangsung meriah, dihadiri oleh siswa, guru, karyawan, wali murid kelas X, dan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Priyandono SPd.
Sabun cuci piring dari limbah jelantah karya Kelompok IV Kelas X5 ini menjadi terbaik I setelah mendapaat poin 93.
Terbaik II diraih oleh Kelompok I Kelas X7 yang berhasil menyulap bekas bekas kaleng menjadi lampu hias yang unik hanya dengan direndam dalam zat tertentu (Nebula Lamp) dengan total poin 92. Bekas kaleng ditempel stiker bermotif lalu diberi zat tembaga sulfat dan direndam air. Maka kaleng tersebut akan bermotif seperti stiker yang ditempelkan. dan menjadi lampu hias yang unik.
Sedangkan terbaik III dengan total poin 91 diraih oleh dua kelompok yaitu Kelompok V Kelas X6 yang membuat Ecofrendly dan Kelompok VI kelas X6 parfum dari limbah kulit jeruk.
Ide Sajen
Ketua Kelompok IV Kelas X5 Dhagit Hakam Shabran Yusuf adalah pencetus ide awal untuk menyulap minyak jelantah menjadi sabun. “Semua bermula karena di rumah saya banyak minyak jelantah yang tidak terpakai. Akhirnya saya keberpikir untuk mengolahnya menjadi sabun. Awalnya ingin membuat sabun batang tapi karena menurut saya tidak efisien, maka dari itu membuat sabun cair,” terang dia, pada PWMU.CO Rabu (30/11/2022).
Sebenarnya Dhagit ingin membuat sabun mandi. Akan tetapi karena belum menguji apakah hasilnya cocok untuk kulit atau tidak, maka akhirnya membuat sabun cuci piring.
Sajen ini dihasilkan melalui proses yang panjang. Bahkan mengalami 11 kali kegagalan. “Pertama kali coba itu gagal. Tekstur salah. Gak ada busa. Warna jelek. Hingga percobaan yang ke-11 hasilnya sesuai yang diinginkan. Yaitu teksturnya pas, warnanya bagus, dan baunya wangi,” jelas Muhammad Fadhil Arifin teman sekelompok Dhagit.
Siti Mufaroha Wali Kelas X5 mengatakan Kelompok IV Kelas X5 ini layak mendapatkan juara I “Karena dalam prosesnya mereka pantang menyerah dalam kegagalan. Beberapa kali mereka gagal tapi mereka terus berusaha hingga akhirnya berhasil,” ungkap dia yang juga fasilitator kelompok tersebut.
Sementara itu Ecofriendly idenya berawal dari Oktifia Rena, Ketua Kelompok V Kelas X6. Dia bercerita, saat pandemi Covid-19 itu banyak sampah masker. “Saat saya membaca artikel, ternyata sampah plastik itu ada sedikit minyak buminya. Sehingga saya berpikir untuk bisa mengolah limbah plastik. Dan karena adanya limbah masker pascapandemi maka kami olah limbah masker dan plastik untuk menjadi bahan bakar,” ungkapnya.
Kepala Smamsatu Ainul Muttaqin SP MPd mengungkapkan kebanggaannya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Gelar karya dengan tema pengolahan limbah ini mampu memicu daya pikir kritis siswa untuk lebih kreatif serta inovatif dalam memanfaatkan limbah di sekitar kita yang bisa di-recycle menjadi barang bernilai lebih serta tepat guna,” ungkapnya Selasa (29/11/2022). (*)
Editor Mohammad Nurfatoni