![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2022/12/WhatsApp-Image-2022-12-01-at-12.40.50.jpeg?resize=1200%2C632&ssl=1)
Siswa SD Mugeb Belajar bareng Dokter Gigi; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Novita Zahiroh
PWMU.CO – Sehat Gigiku, Ceria Senyumku. Itulah tema Orangtua Mengajar SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, Jawa Timur, di aula sekolah, Kamis (23/11/22).
Kegiatan tersebut diikuti khusus siswa kelas III bersama dengan drg Annisa Dewi Lestari, orangtua Aisyah Nur Salsabila, siswa kelas III Creativ SD Mugeb.
Di hadapan 161 siswa, drg Annisa, sapaan akrabnya, menjelaskan tentang struktur gigi. Pertama email yaitu lapisan terluar, sangat keras, tidak mengandung syaraf.
Kedua dentin adalah lebih lunak dari email. “Ketiga pulpa rongga yang di dalamnya ada pembuluh darah dan syaraf gigi. Empat akar gigi adalah bagian gigi yang tertanam dalam gusi,” paparnya.
Dia juga meminta anak-anak mengenali gigi mulai gigi susu, gigi campuran dan gigi tetap. “Ciri ciri gigi susu yaitu warna lebih putih, lebih kecil, hanya gigi seri, taring, dan geraham. Dan jumlah 20 buah saat usia 2-5 tahun,” jelas dia sambil menunjuk gambar gigi.
Kemudian, lebih lanjutnya, gigi campuran ada gigi yang warnanya lebih kekuningan, lebih besar, tampilan kurang baik, yakni saat usia 6-12 tahun.
“Gigi campuran ciri-cirinya warna putih kekuningan lebih besar dan kuat,
ada gigi seri, taring, geraham kecil dan geraham. Jumlah 32 buah, saat usia di atas 17-21 tahun,” terangnya.
Dia pun bertanya kepada, “Siapa yang pernah sakit gigi?”
Para siswa banyak yang mengangkat tangannya sambil berkata, “Saya.”
Siswa kelas III bergantian menjawab. Ada yang giginya bengkak, gigi berlubang, dan gigi tidak rata.
Masalah Gigi
Annisa memberitahu masalah yang sering terjadi pada gigi di antaranya plak (karang gigi), gusi bengkak, gusi bernanah, gigi tidak rata, dan gigi berlubang.
Lalu dokter yang hobi memasak itu menjelaskan proses perjalanan gigi berlubang. “Lubang kecil gigi pada email, tidak terasa sakit. Lubang tersebut menjalar ke dantin, gigi sudah mulai ngilu. Lubang gigi mencapai rongga saraf, sakit hingga membuat tidak bisa makan. Dan gigi infeksi, membuat gigi menjadi bengkak dan akhir dicabut,” jelas dia.
Di amenerangkan, gigi bisa berlubang diakibatkan sering makan coklat, permen, makan yang manis-manis, dan jarang menyikat gigi. Oleh karena itu dia menyarankan, agar tidak sakit gigi harus mengosok gigi dua kali: setelah makan dan sebelum tidur.
“Menjaga pola makan dan periksa kedokter gigi enak bulan sekali,” saran sekali.
Kegiatan ini ditutup dengan praktik menyikat gigi dengan benar. Anak-anak begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Kepala Sekolah M Nor Qomari SSi turut bahagia saat melihat anak-anak dengan serius memperhatikan materi yang telah disampaikan oleh drg Annisa.
“Saya bahagia anak-anak antusias belajar merawat gigi dan berharap anak-anak mampu mengaplikasikan wawasan dan keterampilan merawat gigi agar tetap sehat, terawat dengan cantik,” ujarnya.
Lewat senyuman manis, sambungnya, saya yakin anak-anak akan menjadi lebih ramah kepada orang lain. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post