Kisah di Balik Prestasi Renang Siswa Spemdalas, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Ichwan Arif
PWMU.CO – Siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jawa Timur Khansa Wafira Putri Suaidy berhasil meraih juara I Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan se-Indonesia Jatim Open 2022 di Pasuruan, Ahad-Selasa (18-20/11/22).
Dalam ajang yang diselenggarakan Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) ini, Anca, sapaan akrabnya, berhasil meraih prestasi tingkat provinsi dalam kategori estafet. Cewek kelahiran Gresik 20 September 2008 ini mengaku sangat bangga dengan capaian yang telah diraihnya.
“Pasti, banggalah, Ustadz,” kata anak kedua dari tiga bersaudara, saat dihubungi PWMU.O, Kamis (1/12/22).
Putri pasangan Didiek Arif Suaidy dan Khusnul Khotima ini mulai menekuni cabang olahraga (cabor) renang sejak di bangku TK B. Di sinilah rasa sukanya dengan renang mulai tumbuh. Di Club Renang Petrokimia Gresik inilah dia mengasah kemampuannya.
“Di sana latihannya tiap hari, kalau pagi mulai pukul 04.30-06.30 kalau sore mulai pukul 15.00-18.30. Jadi, setiap pagi setelah shalat subuh langsung diantar ayah ke club untuk latihan. Itu dilakukan tiap harinya,” kata cewek yang suka pelajaran bahasa Indonesia ini.
Dia memaparkan latihan itu lakukan setiap hari 2 kali, pagi dan sore. Hal ini memang menjadi menu latihan wajib, ada dan tidak adanya kejuaraan yang diikuti.
“Alhamdulillah, dengan ketatnya jadwal latihan ini mampu membuahkan hasil berupa prestasi.”
Banggakan Orangtua
Anca menjelaskan dengan menjalani latihan setiap hari, target utamanya adalah meraih prestasi yang terbaik. Dengan meraih juara I dalam ajang tersebut, membuktikan latihan yang serius dan disiplin mampu memberikan bukti nyata sebuah prestasi yang diinginkan.
“Ya, latihan, mendengarkan arahan dan motivasi dari pelatih adalah modal utama untuk meraih prestasi terbaik,” ucapnya.
Dengan meraih prestasi di kejuaraan renang ini, lanjutnya, yang pasti mampu melatih mental diri. Mengikuti kejuaraan pasti akan bersaing dengan banyak peserta, di situlah belajar mental itu dimulai.
“Selain belajar melatih mental, bisa membanggakan orangtua itu pasti. Maka, prestasi ini saya persembahkan kepada orangtua, teman-teman di club, dan pelatih. Mereka yang telah memberikan semangat saat bertanding,” ungkapnya.
Latihan Mental
Selain motivasi dari orangtua, Anca mengungkapkan peran dan posisi pelatih yang selama ini mendidik memberikan andil yang sangat besar dalam mengangkat mental sebelum bertanding.
“Selain latihan rutin dengan disiplin tinggi, ada tradisi menjelang kejuaraan. Pelatih membuat game yang tujuan utamanya adalah melatih mental,” katanya.
Pelatih membuat game ini salah satu tujuannya untuk mengasah mental semua perenang akan mengikuti kejuaraan. Ketika ada perenang yang kalah dalam game, mereka disuruh berputar kolam renang dengan memakai kalung sepatu sebagai bentuk hukuman.
“Ya gitu cara pelatih mengasah mental. Maka, kita harus berusaha menang di setiap game, kalaupun kalah harus siap dengan hukuman yang akan diberikan. Di situlah belajar mental diajarkan,” ceritanya.
Anca pun mengajak semua siswa untuk terus menekuni talenta yang digemari. Dengan disiplin berlatih, maka prestasi akan bisa diraih.
“Untuk teman-temanku, jangan menyerah walaupun banyak kendala. Terus berlatih, jadikan kendala tersebut sebagai motivasi untuk meraih prestasi terbaik,” pesannya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.