Robot dan Video Mitigasi Bencana, Gelar Karya Proyek Kelas XI Smamsatu; Lipitan Dwi Ayu Kurniawati.
PWMU.CO – Hari terakhir Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik, Jawa Timur sukses digelar dengan menampilkan beragam karya siswa kelas XI, Kamis(1/12/2022). Acara dihadiri oleh Drs Suyatno MM, Fasililator Sekolah Penggerak.
Dalam kegiatan bertema ‘Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal dan Bangunlah Jiwa dan Raganya serta Berekayasa dan Berteknologi Membangun NKRI’ ini kelas XI Saintek membuat robot hidrolik. Sedangkan kelas XI Soshum membuat cinematic vlog mitigasi bencana.
Bagi siswa kelas XI, penilaian akhir semester (PAS) dengan sistem gelar karya ini sangat menyenangkan, karena ada tantangan tersendiri bagi tiap kelompok.
Seperti disampaikan oleh Arya Fauzan Prasetyo, siswa kelas XI Saintek B2 yang kelompoknya membuat robot hidrolik bernama A-Rogan. “Pada saat pembuatan robot ini awalnya senang karena dapat kerja kelompok, tidak mengerjakan ujian secara individu,” ujarnya.
Tapi, lanjutnya, pada saat proses pembuatan stik es krim menjadi sebuah robot hidrolik, mulai muncul tantangannya. Seperti percobaan yang gagal, kesalahan merakit stik es krim hingga merusak sistem kerja robot lainnya, dan perbedaan pendapat antaranggota kelompok.
“Pada akhirnya, di tiga pekan terakhir kelompok kita bisa kerja keras agar robot A-Rogan sesuai dengan harapan kita,” katanya pada PWMU.CO, Kamis (1/12/22).
Bagi kelompok lain, tantangan pembuatan robot hidrolik terletak pada pemilihan bahan robot yang berkualitas dan berat beban yang bisa diangkut oleh robot tersebut.
“Proses pembuatan robot paling penting ialah bahan yang digunakan, terutama selang. Harus benar-benar yang bagus agar dapat mengalirkan air sebagai penggerak robot dengan sempurna dan kekuatan capit robot hidrolik Robogripter yang kita buat bisa mengangkat beban maksimal 500 gram,” tutur Iqbaal Dzakwan, siswa XI Saintek B1.
Video Mitigasi Bencana
Adapun tantangan bagi kelompok Soshum yang membuat cinematic vlog mitigasi bencana lebih beragam pada cara pengambilan gambar video agar bisa sesuai waktu yang ditentukan oleh panitia maksimal 15 menit.
“Karena video cinematic mitigasi bencana gempa bumi yang berjudul “Tektonik” ini mencakup peristiwa sebelum bencana, ketika terjadi bencana, hingga pascabencana. Jadi tidak mudah proses editing videonya.Harus serius memilih sudut video agar saling berkaitan,” kata Daniswara Rizka Putri Pahala, siswa XI Soshum B2.
Berbeda dengan Fawwaz, siswa kelas XI Soshum C1, yang bersama kelompoknya membuat video judul The Phenomenal of Kozui. Sistem penilaian PAS dengan cinematic vlog mitigasi bencana ini sangat meringankan bagi siswa sekaligus bisa mengembangkan kreativitas siswa.
“Karena sistem penilaian ujiannya jadi satu. Dengan adanya pembuatan video ini kami bisa mengembangkan kebersamaan kelompok melalui diskusi reading naskah, pengambilan sudut gambar, hingga diskusi dengan fasilitator mitigasi bencana kelompok kami,” katanya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni