Muktamar Ke-14 Bahas Internasionalisasi Nasyiatul Aisyiyah; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Muktamar Ke-14 Nasyiatul Aisyiyah (NA) yang berlangsung di Bandung (2-4/12/2022) memasukkan gerakan internasionalisasi Nasyiah dalam salah satu bahasan sidangnya.
Bicara internasionalisasi, awalnya Ketua Umum Pimpinan Pusat NA Diyah Puspitarini mengungkap, jelang satu abad Nasyiah yang sudah berusia 91 tahun ini, memang perlu perencanaan, persiapan, dan berjejaring dengan berbagai pihak.
“Salah satunya yang sudah kami rintis di periode ini dan akan dilanjutkan di periode mendatang adalah internasionalisasi NA, sebagai bagian dari positioning NA tidak hanya di skala lokal,” ungkapnya.
Dalam pertemuan daring Rabu (30/11/2022) petang itu Diyah menilai, merintis internasionalisasi NA ini sekaligus menjawab tangangan era revolusi industri yang menuntut perempuan muda punya kemampuan dan peran strategis di berbagai bidang.
Selanjutnya, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) Ariati Dina Puspitasari menambahkan, “Kalau kita lihat sejarah cita-cita Nasyiatul Aisyiyah tahun 2004 (gerakan internasionalisasi) sudah dibuat. Memang seharusnya sudah di periode lalu, 2016-2020, kemudian perpanjangan dua tahun.”
Ari–sapaannya–mengenang, di Muktamar lalu pihaknya telah mengukur sejauh mana mampu melakukan internasionalisasi. “Akhirnya pada periode kemarin kita melakukan inisiasi. Di periode nanti atau di Muktamar ini kita lebih banyak membahas internasional yang sudah mulai dinisiasi di periode ini dengan berbagai hal terkait kepedulian,” ungkapnya.
Ari menegaskan, pihaknya mencoba memaknai gerakan internasionalisasi secara lebih luas. “Tidak hanya mendirikan Pimpinan Cabang Istimewa Nasyiatul Aisyiyah. Keterlibatan Nasyiatul Aisyiyah di isu internasional itu juga bagian dari internasionalisasi NA,” terangnya.
Itu nanti terangkum di materi muktamar tepatnya dalam isu strategis. Adapun di dalam isu strategis Muktamar ke-14 Nasyiatul Aisyiyah juga terdapat pembahasan visi satu abad NA. “Termasuk visi satu abad NA sudah dirumuskan di periode lalu,” imbuhnya.
Visi itu berbunyi, “Putri Islam yang progresif, bermartabat, mendunia dalam menggerakkan peradaban dan komunitas lokal.”
Kata mendunia di situlah, kata Ari, bagian dari bagaimana Nasyiatul Aisyiyah secara organisasi maupun personal kader-kadernya bisa berdiaspora di lingkup global. Yakni bisa menyampaikan gagasan mendunia bersifat komunitas, organisasi, maupun individu. (*)
Discussion about this post