PWMU.CO – KH DR (Hc) A Hasyim Muzadi yang wafat tadi pagi, (16/3), meninggalkan duka mendalam bagi negeri ini. Terlebih umat Islam. Sebab, kepergiannya berbarengan dengan kondisi umat Islam di tanah air yang sedang membutuhkan figur yang mampu menampilkan prinsip Islam washatiyah (tengahan).
Demikian salah satu ungkapan terbata-bata dari Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah 2005-2015, Prof Din Syamsuddin, kepada PWMU.CO ketika dihubungi lewat saluran telepon (16/3). “Kita semua berduka cita atas wafatnya Kyai Haji Doktor Hasyim Muzadi,” kata Din.
(Berita terkait: Cita-Cita KH Hasyim Muzadi Bersama Din Syamsuddin yang Belum Terwujud dan KH Hasyim Muzadi Wafat, Muhammadiyah Ikut Kehilangan Tokoh Perekat Umat Itu)
“Kepergian almarhum, tidak hanya kehilangan bagi warga Nahdlatul Ulama (NU), tapi juga bagi seluruh umat Islam indonesia dan bangsa Indonesia,” jelas Din tentang sosok Hasyim Muzadi sebagai tokoh Muslim Indonesia yang diterima semua golongan.
Rasa kehilangan ini makin mendalam ketika menengok kondisi umat Islam di Indonesia kekinian. “Kepergian almarhum terjadi ketika umat islam Indonesia memerlukan figur tokoh yang menampilkan prinsip Islam wasathiyah (tengahan, red),” jelas Din merujuk Hasyim Muzadi sebagai tokoh Muslim yang konsen menyuarakan moderatisme Islam.
(Berita terkait: Pertemuan Puncak Tahunan Muhammadiyah-NU yang Hilang setelah KH Hasyim Muzadi Tak Lagi Jadi Ketua Umum PBNU dan Ketulusan KH Hasyim Muzadi dalam Menjalin Hubungan dengan Muhammadiyah)
“Obsesi almarhum adalah menampilkan Islam wasathiyah, yang sering disebut dengan Islam rahmatan lil’alamin,” tambah Din.
Dalam pandangan warga Muhammadiyah, KH Hasyim Muzadi memang dikenal sebagai pemimpin umat yang memahami dan mengapresiasi keragaman, sekaligus perekat perbedaan. (Raya/MN)